News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berlatar Asmara,Syaifudin Tewas Bersimbah Darah Dibacok, Pelaku Terekam di CCTV, Ini Rupanya

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terduga pembunuh pemuda di Tenggumung Wetan Kota Surabaya yang terekam CCTV rumah warga.

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pembunuhan diduga berlatar belakang asmara terjadi di Surabaya, Selasa (2/3/2021).

Syaifudin Sahab (22) tewas secara tragis setelah kena bacok di perut dan tangannya.

Peristiwa tersebut terjadi di Tenggumung Wetan Gang Mangga, Kota Surabaya.

Pembunuhnya diduga seorang pemuda yang mengendarai sepeda motor.

Pemuda tersebut terekam di circuit closed television (CCTV) kampung.

Baca juga: Aksi Bripka Sudarsih Hentikan Langkah Bandar Narkoba Meski Kepala Sudah Berdarah-darah Kena Bacok

Tubuh Syaifudin tergeletak bersimbah darah di rumahnya, Selasa (2/3/2021) sekitar pukul 10.13 WIB.

Dugaan sementara korban dibacok pelaku sebanyak dua kali di bagian perutnya dan lengan tangannya.

Spekulasi motif pembacokan itu disinyalir karena dendam asmara.

Kejadian tersebut pertama kali diketahui adik korban yang saat kejadian berada di dalam kamarnya.

Baca juga: Gara-gara Pertanyaannya Dijawab dengan Ketus, Pria Ini Tega Bacok Teman Sendiri hingga Tewas

Saat itu, adik korban Anjas Sifak (16) mendengar keributan dari samping rumahnya.

Ia keluar dan melihat kakaknya sudah dalam keadaan terkapar dengan kondisi tubuh bersimbah darah.

Mengetahui itu, adik korban lalu menjemput ayahnya yang bekerja tak jauh dari rumah mereka.

"Saat itu belum meninggal, sempat membuka matanya (gerak), " katanya ketika diwawancara di depan rumahnya.

Namun tak lama, korban terlihat makin melemah dan dinyatakan meninggal dunia lalu dievakuasi ke RSUD Dr Soetomo.

Baca juga: Pasutri Dibacok Pakai Parang oleh Tetangga Gara-gara Sewa Kontrakan, sang Suami Meninggal Dunia

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini