- Gempa Vulkanik Dalam
- Gempa Tektonik
- Getaran Banjir
Baca juga: Pendaki 14 Tahun Jatuh ke Kawah Gunung Marapi, Masih Selamat, Hanya Alami Memar dan Luka Robek
Baca juga: Ada Rawa Dataran Rendah hingga Pegunungan, Siklus Tata Air di Barabai Rentan Perubahan Tata Ruang
Potensi Bahaya
Awan panas guguran, awan panas letusan dan guguran batuan (lava pijar) berpotensi terjadi, seiring dengan pertumbuhan kubah lava di bagian puncak.
Terdapat ancaman bahaya sebaran material awan panas guguran, dan guguran batuan meliputi sektor selatan, timur hingga tenggara dalam radius 4 - 5 KM.
Sedangkan sebaran material erupsi berukuran abu bisa terbawa lebih jauh tergantung arah dan kecepatan angin.
Lahar berpotensi terjadi di lembah-lembah sungai yang berhulu di Gunung Sinabung terutama akibat curah hujan yang tinggi.
Kendati mengalami peningkatan aktivitas, saat ini Gunung Sinabung berada pada level 3 atau siaga.
Masyarakat diimbau agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi.
Tak hanya itu, masyarakat juga diminta menjauhi lokasi dalam radius 3 KM dari puncak, radius sektoral 5 KM selatan-timur, dan 4 KM untuk sektor timur-utara.
Masyarakat diimbau tetap memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik.
Selain itu, masyarakat juga dianjurkan untuk mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
(Tribunnews.com/Ranum Kumala Dewi) (Kompas.com/Hendri Setiawan)