Mirisnya lagi, berdasarkan informasi yang diterima Serambi, tersangka Putra Pratama memukul dahulu sebelum kedua anak itu ditusuk.
Warga baru mengetahui peristiwa pembantaian itu setelah Safratin Nafiz ke luar rumah dalam keadaan bersimbah darah.
Dia berteriak meminta pertolongan warga.
Sementara korban Alifah Imandan bersembunyi di belakang lemari di dalam rumah korban.
Dia pun mengaku merasa sangat ketakutan. Pasalnya, tersangka Putra Pratama masih berputar-putar di dalam rumah korban dengan posisi pisau masih di tangan.
"Pertama, saya lihat ditusuk Nafis, lalu dia mengejar saya, terus memukul dan menusuk ke bagian telinga saya," ungkap Alifah kepada Serambi dengan terbata-bata.
Sekejap kemudian pelaku menusuk dada almarhumah Ramlah berulangkali.
Baca juga: Selebgram di Makassar Tewas Ditikam Pacar Sendiri, Diduga Karena Dendam
Baca juga: Cewek 17 Tahun Tewas Ditikam di Kamar Hotel di Kediri, Polisi Temukan Alat Kontrasepsi
Sang guru ngaji itu kemudian berlari ke luar rumah menyelamatkan diri.
Namun, takdir berkehendak lain, ibu rumah tangga itu meninggal dunia dalam perjalanan untuk mendapatkan penanganan medis di RSIA kawasan Blangpadang, Banda Aceh.
Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Joko Krisdiyanto SIK melalui Kapolsek Ulee Lheue, Iptu Sujono SSos MSi kepada Serambi mengatakan, sejauh ini motif pembunuhan Ramlah belum diketahui.
Menurut Iptu Sujono, pelaku terlihat normal selama ini.
Bahkan menurut warga setempat, kata Kapolsek Ulee Lheue ini, korban selama ini sering menawarkan makan kepada pelaku Putra Pratama, karena memang masih termasuk sepupu suaminya, Muliadi (40).
"Dari keterangan warga di lokasi, tidak ada persoalan apa-apa antara keluarga korban dan pelaku. Tapi, sejauh ini masih dalam penyelidikan kita," kata Sujono.
Pada Jumat malam, tersangka dialihkan penahanannya dari Polsek Ulee Lheue ke Polresta Banda Aceh.