Pernah diberitakan Tribunnews.com saat itu, belum genap sepekan dilantik, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka membuat gebrakan baru terkait peningkatan layanan masyarakat dan pemberantasan prostitusi online.
Gibran meminta kepada semua kepala dinas yang ada di Solo agar membuat akun media sosial.
Akun media sosial tersebut nantinya akan digunakan sebagai kanal aduan masyarakat.
Dikutip dari Kompas.com, alasannya agar aduan masyarakat bisa segera ditangani dengan cepat tanpa harus menunggu seperti sebelumnya.
"Kita penginnya serba cepat. Kalau kemarin instruksi Pak Ganjar waktu pelantikan, seluruh kepala dinas dan kepala daerah harus punya akun media sosial. Jadi akun sosial media ini dijadikan kanal aduan," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Senin (1/3/2021).
Sebelumnya sudah diterapkan kanal aduan khusus bernama Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS).
Namun Gibran menganggap kanal tersebut kurang efektif.
Sebab, keluhan yang dibuat masyarakat melalui layanan itu terkesan masih menggunakan prosedur formal seperti harus ditulis lebih dahulu dan dibaca banyak orang baru ditindaklanjuti.
"Kalau ULAS kan keluhannya ditulis, dibaca banyak orang. Ini kita pengin lebih private dan fast respons," tegas Gibran.
Ia juga akan memastikan bahwa setiap keluhan yang disampaikan masyarakat melalui medsos tersebut akan langsung ditangani.
Gibran pun memberikan contoh belum lama ini ada masyarakat yang mengeluhkan jalan berlubang sehingga menjadi tempat genangan air.
Dengan adanya laporan tersebut, pihaknya langsung turun tangan untuk melakukan perbaikan jalan.
"Kita kemarin sudah mulai. Aduan masyarakat tentang aspal bolong, genang air itu nanti sudah secara fast respons kita tangani semua," ungkapnya.
Berantas Prostitusi Online di MiChat dan Twitter