Dari keterangan istri Karimullah, pelaku datang dengan membawa samurai sambil berteriak di depan rumah korban.
Baca juga: Detik-detik Bocah SD Dibunuh dengan Sadis oleh Pria Berpedang, Pelaku Dendam dengan Ayah Korban
Kuntari yang saat itu sedang tidur pulas langsung bangun dan keluar rumah lewat pintu sebelah utara menuju rumah kerabat pelaku yang kebetulan berada di sebelah barat rumahnya.
"Istri saya teriak-teriak di luar rumah minta tolong agar pelaku ditangkap, tapi tidak ada yang datang membantu karena sudah larut malam," ujar Kamirullah.
Karena tidak ada orang datang membantu, Kuntari masuk kembali ke dalam rumahnya untuk melihat anak-anaknya.
Namun, tak disangka, saat ia pergi ke kamar paling selatan, Kuntari melihat anaknya ATA sudah tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan.
"Saya tidak tega melihat kondisi anak saya," terangnya.
Setelah melakukan aksi kejinya itu, pelaku langsung melarikan diri.
2. Dipicu konflik keluarga
Kasatreskrim Polres Pamekasan, AKP Adhi Putranto Utomo mengatakan, pembunuhan itu dipicu sakit hati pelaku kepada Karimullah, ayah ATA.
Selama ini, keluarga mereka memiliki konflik yang tak kunjung selesai.
Menurut Karimullah, pelaku selalu mengancam akan membunuh dirinya karena sepupu pelaku sakit berkepanjangan dan tidak kunjung sembuh.
Sakitnya sepupu pelaku dituding disebabkan oleh ulah Karimullah.
"Sebenarnya sasaran utamanya ayah korban, namun karena tidak ada dirumah ya akhirnya dilampiaskan ke anaknya," kata Adhi, seperti dikutip dari Tribun Madura.
"Ketika pelaku mendobrak pintu rumah korban, hanya ditemukan anaknya yang sedang tidur. Langsung ditebas pakai samurai di dalam kamarnya," tambahnya.