TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan maut bus di Sumedang menewaskan 29 orang.
Seorang korban selamat menyebut pemilihan rute Tanjakan Car ternyata atas masukan dari rombongan.
Mereka mulanya melakukan perjalanan untuk ziarah ke Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya.
Satu di antara rombongan, Imam menyatakan, rombongan pulang melalui Jalur Wado, Sumedang.
Imam adalah guru IT Al Muawanah Cisalak yang menjadi korban selamat dari kecelakaan Sumedang.
Menurut Imam, pihak bus travel yang ditumpanginya biasanya melewati jalur Nagreg.
Namun, jarak tempuh jalur Nagreg dinilai terlalu jauh.
"Biasanya pulang lewat Nagreg, jalur Bandung, tetapi terlalu jauh," katanya, Kamis (11/3/2021).
Kemudian, pihak rombongan ada yang memberikan usulan untuk melewati Jalur Wado, Sumedang.
Mereka pun menanyakan apakah sopir yang mengendarai busnya sanggup atau tidak melewati jalur alternatif tersebut.
Baca juga: Tanjakan Cae, Lokasi Kecelakaan Maut di Sumedang Ternyata Dikenal Ekstrem dan Curam
Baca juga: Update Daftar Korban Tewas Kecelakaan Maut di Sumedang, Kini Total Ada 29 Orang
Baca juga: Kondisi Setelah Kecelakaan Maut di Sumedang, Para Penumpang Bergelimpangan hingga Tertindih
"Dari teman-teman ada inisiatif, bagaimana kalau jalur Wado, kira-kira sanggup enggak pak sopirnya," kata Imam.
Kemudian, pihak travel pun menyetujui keinginan dan permintaan pihak yang mengusulkan.
Akhirnya jalur bus pun melaju melalui Jalur Wado, Sumedang.
Namun, ada yang mencurigakan dalam perjalanan. Penumpang mencium bau yang aneh.