TRIBUNNEWS.COM - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Maluku dilaporkan mendapat serangan saat melakukan penangkapan bandar narkoba.
Diketahui keluarga dari AHB menghujani para petugas dengan batu.
Aksi tersebut lantaran tak terima anggota keluarganya diringkus.
"Tim dihadang oleh sebagian masyarakat yang diduga keluarga dan pengikut AHB, diikuti dengan lemparan batu," ungkap Kepala Bidang Maluku Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNN Maluku, Abner Timisela kepada Kompas.com, Jumat (12/3/2021).
Kejadian bermula saat pihak BNN mendapat informasi dari masyarakat terkait keterlibatan AHB dalam peredaran narkoba.
Baca juga: 2 Pria Ini Bertingkah Aneh di Bandara, Jinjit saat Berjalanan, Ternyata Bawa 1 Kg Sabu di Sepatu
Atas informasi itu, tim Brantas BNN Provinsi Maluku didukung oleh Personel Polres Maluku Tenggara lalu melakukan penyelidikan dan akhirnya menangkap AHB saat pelaku hendak melakukan transaksi sabu.
Dalam penangkapan itu, BNN menyita satu paket sabu yang akan dijual kepada pemesan.
Polisi ikut menyita sepeda motor yang digunakan AHB saat beraksi.
Setelah penangkapan itu, BNN langsung bergegas ke rumah AHB yang berada di Jalan Pattimura, Tual, untuk melakukan penggeledahan.
Tim BNN mendapati sebuah brangkas berisi satu paket sabu berukuran besar serta 10 paket sabu dalam plastik ukuran kecil dalam penggeledahan.
BNN juga menyita uang tunai Rp 11 juta, timbangan digital, empat unit ponsel, empat buah alat isap sabu dan buku rekening.
"Petugas juga menyita lembar uang palsu pecahan Rp 100.000 saat penggeledahan," ujar dia.
Baca juga: Bandar Narkoba Ngaku Beri Jatah Preman Bulanan ke Oknum Polisi di Surabaya
Kemudian, saat tim membawa AHB keluar dari rumah setelah penggeledahan dilakukan, massa melempari batu.
Kejadian itu menyebabkan dua mobil dan satu unit sepeda motor yang digunakan tim BNN Maluku untuk beroperasi mengalami kerusakan.
Petugas BNN akhirnya dapat membawa AHB setelah petugas Polres Maluku Tenggara membubarkan massa yang melakukan penghadangan.
Kapolres Maluku Tenggara, AKBP Alfaris Pattipawael membenarkan sempat terjadi penghadangan oleh warga saat bandar narkoba tersebut hendak dibawa oleh petugas.
"Iya, jadi masyarakat di sekitar situ menolak, jadi saat BNN melakukan penangkapan itu masyarakat menolak, sehingga BNN menghubungi Polres lalu kami back up," ungkap dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Keluarga Bandar Narkoba Lempari Petugas BNN Pakai Batu, Tolak Penangkapan"
(Kompas.com/Rahmat Rahman Patty)