Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Perusahaan Otobus (PO) mengungkap asal-usul sopri dan bus pariwisata Sri Padma Kencana yang mengalami kecelakaan di Jalan Raya Wado-Malangbong, Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Pengurus Operasional PO Bus Sri Padma Kencana, Nandang Nugroho mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima ada beberapa faktor yang menyebabkan bus tersebut mengalami kecelakaan.
"Pertama kalau informasi yang umum, pecah ban, kemudian ada juga informasi adanya percikan api di sekitar lokasi," ujarnya saat ditemui di RSUD Sumedang, Jumat (12/3/2021).
Baca juga: Hingga Kini, 22 Korban Bus Maut di Wado Masih Dirawat di RSUD Sumedang
Namun, hingga saat ini pihaknya belum bisa memastikan penyebab munculnya percikan api dalam kejadian kecelakaan bus tersebut.
"Saya juga kurang paham, apakah itu percikan api dari gesekan logam pelk dengan logam apakah dengan aspal karena ban meletus. Tapi saya kurang berani memastikan," katanya.
Baca juga: Kisah Calon Pengantin Korban Kecelakaan Maut di Sumedang, Resa Sudah Dilarang Ikut
Ia mengatakan, bus yang mengalami kecelakaan itu keluaran tahun 2018, sehingga masih sangat muda dan baru digunakan sekitar 3 bulan sebelum masa pandemi Covid-19.
"Jadi begitu Covid-19, armada off, jadi mobil cenderung dalam kondisi yang bagus karena selama Covid-19 pun kita rawat," ucap Nandang.
Sementara untuk sopir bus, kata dia, sudah bekerja selama 3 tahun di PO Bus Sri Padma Kencana dan sudah berpengalaman dalam mengemudikan bus pariwisata.
"Setidaknya, sebelum ke Sri Padma, dia memegang bus pariwisata juga," katanya.
Nandang mengatakan, terkait kecelakaan ini, pihak PO juga mengikuti prosesnya dan berbagi informasi dengan aparat kepolisian.
"Semenjak kejadian juga, kita sudah ada di sini (Sumedang) dan berbagi dengan para petugas, apa yang harus kita lakukan dan petugas perlukan," ujar Nandang.
22 Korban Bus Maut di Wado Masih Dirawat di RSUD Sumedang
Sebanyak 22 korban selamat dari kecelakaan maut bus terjun ke jurang di Jalan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap, RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang Jawa Barat masih mendapat perawatan di RSUD Sumedang, Jumat (12/3/2021).
Humas RSUD Sumedang Dahlan Indrayana, mengatakan, dari 22 pasien itu disebar di beberapa ruangan.
Rincian di ruang ICU ada dua orang, HCU tiga orang, ruang perawatan biasa lima orang, dan ruang anggrek 10 orang.
Baca juga: Dipicu Persaingan Bisnis, Penjual Kambing di Ogan Ilir Tewas di Tangan Saudara Ipar
"Sisanya menunggu di ruang emergency, menunggu ruangan kosong ada dua orang," ujarnya saat ditemui di RSUD Sumedang, Jumat (13/3/2021).
Menurut Dahlan, untuk pasien yang dirawat di ruang ICU, kondisinya hingga saat ini masih belum stabil, sehingga harus mendapat perawatan yang lebih intensif.
Baca juga: Ahli Waris Korban Meninggal Kecelakaan Bus Sri Padma Dapat Santunan Rp 50 Juta dari Jasa Raharja
"Perawatannya harus lebih ekstra lagi, termasuk dari pengawasannya juga," kata Dahlan.
Bahkan, kata Dahlan, masih ada juga anak-anak yang kesadarannya hingga saat ini masih belum stabil, sehingga harus mendapat perhatian khusus.
Ia mengatakan, sejauh ini sudah ada 14 orang pasien yang pulang ke rumahnya masing-masing di daerah Kabupaten Subang karena kondisinya sudah membaik.
"Termasuk pasien yang pulang diizinkan oleh dokter, dan sebagian ada yang pulang karena keiinginan sendiri," kata Dahlan.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Pemilik Bus Dapat Info Baru Penyebab Kecelakaan Maut di Tanjakan Cae Wado Sumedang