News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tokoh Dermawan Asal Solo Habib Hasan Mulachela Meninggal Dunia di Jakarta

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Antrean masyarakat saat momen berbagi Habib Hasan (tengah) di kawasan Pasar Kliwon, Kota Solo.

TRIBUNNEWS.COM -- Innalillahi wainna illaihirojiun, berita duka datang dari Solo, Jawa Tengah, tokoh yang dikenal dermawan asal Kota Solo Habib Hasan Mulachela dikabarkan meninggal dunia.

Habib Hasan Mulachela dikabarkan meninggal dunia di Jakarta pada Jumat (12/3/2021) pagi.

Kabar tersebut dibeberkan oleh putri Habib Hasan, Kareema.

Awalnya Kareema mengirimkan kabar melalui grup WhatsApp wartawan.

"Teman-teman ayah sudah nggak ada. Habib Hasan meninggal dunia tadi sekitar pukul 06.56 WIB," katanya kepada TribunSolo.com.

"Kami minta doa terbaik untuk Ayah Kami," kata dia.

Soal penyebab meninggalnya Habib Hasan Mulachela belum diketahui.

Rencana Habib Hasan akan dibawa ke rumah duka siang ini dari Jakarta ke kediamannya di Kecamatam Pasar Kliwon, Kota Solo.

Baca juga: Ace Hasan: Pendidikan Melalui Golkar Institute Penting untuk Kemampuan Berorganisasi

Untuk diketahui, selama ini banyak aksi kemanusiaan yang dilakukan Habib Hasan Mulachela pada masyarakat Solo dan luar daerah.

Dia sering berbagi sembako dan uang pada masyarakat yang membutuhkan.

Terakhir, Habib Hasan melakukan aksi bagi-bagi di Pasar Turi Surabaya.

Aksinya yang spontan membuatnya dikenal sosok dermawan.

Baca juga: P2G Nilai Pembahasan Penyederhanaan Kurikulum Tidak Terbuka

Bahkan jadi sosok yang memiliki toleransi tingggi.

Beberapa sebelum meninggal dunia, sosok dermawan asal Kota Solo Habib Hasan Mulachela cukup sibuk.

Bagaimana tidak dari Solo ke Surabaya mengunjungi pedagang di Pasar Turi Surabaya.

Pengusaha yang dikenal tak pelit suka bagi-bagi uang hingga sembako di antaranya beras, hadir ke Pasar Turi, Surabaya, Rabu (6/3/2021).

Bahkan dia datang bersama Anggota Watimpres RI (Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia), Muhammad Mardiono dan langsung menuju Tempat Penampungan Sementara (TPS) Pasar Turi yang berada di atas jalan raya.

Ketua Perhimpunan Pedagang Pasar Turi, Muhammad Taufik Al-Djufri, menyambut kedatangan mereka dan menunjukkan kondisi TPS yang sudah mulai rusak.

Juga keberadaan gedung Pasar Turi Baru yang sepi, baik pedagang maupun pengunjung.

"Inilah kondisi Pasar Turi yang ada Pak. Ada sekitar 6.000 pedagang yang belum bisa berdagang secara nyaman pasca kebakaran Pasar Turi 13 tahun yang lalu," kata Muhammad Taufik Al-Djufri.

Rombongan kemudian masuk ke TPS dan melihat kondisinya. Serta kondisi Pasar Turi Baru yang juga masih sepi pedagang, sehingga banyak yang tutup.

"Dengan kehadiran pak Mardiono, saya punya harapan besar. Beliau sangat peduli.

Beliau sebenarnya nggak bisa hadir tapi ini disempatkan. Diberi kemudahan Allah," ujar Habib Hasan, saat mendampingi Mardiono berkeliling.

Sementara Mardiono mengatakan, Pasar Turi ini merupakan bagian dari pusat perdagangan di Surabaya yang konsumennya luas hingga ke seluruh Jawa Timur (Jatim) hingga ke Indonesia Timur.

"Mereka juga bisa disebut bagian dari UMKM. UMKM adalah tulang punggung ekonomi di Indonesia, dan saya pun merasa bersedih dengan permasalahan disini yang sudah bertahun-tahun tak kunjung selesai," ungkap Mardiono.

Oleh karena itu, dirinya mencoba ikut andil mengurai untuk bagaimana mencari solusi agar permasalan Pasar Turi bisa kita selesaikan sehingga para pedagang dan para konsumen itu bisa bertransaksi kembali dengan aman dan nyaman.

Selama ini, lanjut Mardiono, Pasar Turi menjadi ikon Surabaya bahkan Jawa Timur. Bahkan sejak puluhan lalu telah mendatangkan devisa yang cukup besar.

Pasar Turi menjadi gerbang perekonomian di Indonesia bagian timur.

"Para pedagang ini adalah pahlawan yang harus mendapat perhatian dengan baik.

Tentu pemerintah harus memberikan perhatian khusus, saya mencoba menjembatani agar kasus yang sudah berlarut-larut ini bisa kita selesaikan," ungkapnya.

Solusi yang ditawarkan adalah win win solution. Yakni dengan menyelamatkan pedagang serta para konsumen agar mereka mereka bisa bertransaksi dengan nyaman.

Sehingga, konsumen yang dulu pernah menjadi pelanggan tetap di Pasar Turi akan kembali seperti dulu.

Habib Hasan Mulachela di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (12/2/2021). (Ist)

"Saya pernah menjumpai orang Papua, ada orang Makasar, Maluku, itu belanja ke Tanah Abang, padahal lebih deket ke Surabaya. Nah mestinya kembali lagi seperti dulu," jelas Mardiono.

Anggota Watimpres RI itu pun berterimakasih kepada Habib Hasan Mulachela karena telah mengajaknya untuk datang ketempat-tempat dimana ada permasalahan sosial ekonomi, salah satunya di Pasar Turi tersebut.

Kegiatan Bagi-bagi Uang dan Beras

Sebelumnya, kegiatan bagi beras gratis dan uang pengusaha Habib Hasan Mulachela diserbu masyarakat di Jalan Kapten Mulyadi 210, Pasar Kliwon, Kamis (29/10/2020).

Berkaitan dengan kejadian tersebut, Habib Hasan Mulachela mengatakan, bakal tetap meneruskan kegiatan bagi-baginya namun dengan metode lamanya.

"Saya mempertimbangkan situasi, saya akan bagi langsung door to door saja," jelas dia, Kamis (29/10/2020).

"Seperti metode lama yang saya lakukan dulu," papar dia.

Sebelumnya, saat kondisi masyarakat makin banyak yang meminta padannya, Habib berusaha menghindar dan berteriak jaga jarak.

"Awas jaga jarak," teriak Habib pada masyarakat yang mengikutinya.

Habib Hasan Mulachela bagi-bagi beras dan uang naik Lamborghini di Solo (YouTube/Trans Tv)

Habib meminta masyarakat untuk tertib dan membubarkan diri.

Kemudian masyarakat mulai pergi ketika Habib Hasan masuk mobil dan kembali ke kediaman.

Sebelumnya, Habib kembali menggelar kegiatan bagi beras gratis dan uang di Jalan Kapten Mulyadi 210, Pasar Kliwon.

Habib Hasan datang bersama keluarganya menggelar bagi - bagi di pinggir jalan.

Dia membawa ratusan kantong beras dan uang.

Beras yang dibagikan seperti biasanya yakni sebanyak 5 kg per orang dan uang Rp 100 ribu/orang untuk 200 orang.

Habib Hasan mulai datang pukul 13.30 WIB di lokasi jalan tersebut.

Masyarakat yang tahu akan ada kegiatan pembagian beras gratis dan uang mulai datang mengantre.

"Jaga jarak, jaga jarak, pakai masker, gak jaga jarak gak dikasih," teriak Habib Hasan, Kamis (29/10/2020).

Warga kemudian mengantre, namun makin lama makin banyak masyarakat yang datang mengantre.

Ketika kloter pertama berjalan tertib sampai Kuota beras sebanyak 200 kantong berisi 5 kg beras habis.

Melihat kuota beras pertama sudah habis, masyarakat yang tersisa masih bertahan dan meminta diberi.

Habib Hasan kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap jaga jarak dan mengantre dengan tertib.

"Tadi saya ingatkan mereka tetap jaga jarak, tapi ada yang nekat dan mendekat," papar dia.

Menurut Habib, respon masyarakat yang mendekat seperti itu lantaran mereka benar-benar membutuhkan.

"Ini gambaran kalau masyarakat itu membutuhkan di tengah pandemi corona ini," jelas dia.

Dalam kegiatan bagi - bagi ini, Habib menjelaskan, dalam rangka Maulid Nabi Muhammad.

"Kita biasa berbagi memperingati Maulid Nabi mencontoh Sikap Nabi," papar dia.

Selain beras dan uang, ada juga bagi-bagi kopi dalam momen tersebut. (*)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Habib Hasan Mulachela Bawa Watimpres Kunjungi Pasar Turi, Seusai Diwaduli Pedagang

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini