News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Aliran Hakekok di Pandeglang

Pengikut Aliran Hakekok Bertaubat, Ada yang Sampai Menangis, 3 Anak akan Diberikan Trauma Healing

Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pimpinan aliran Hakekok, Arya (baju oranye) dan belasan pengikutnya ikut berdoa saat serah terima dari Badan Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem) Kabupaten Pandeglang ke pengasuh Pondok Pesantren Ponpes Roudlotul Ulum, Abuya Muhtadi, di Kecamatan Cidahu, Pandeglang, Senin (15/3/2021).

Laporan wartawan Tribunbanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan

TRIBUNNEWS.COM- Sebanyak 16 orang yang terlibat aliran Hakekok Balakasuta telah kembali menjalankan syariat Islam.

Mereka telah melakukan pertaubatan.

Bahkan ada yang sampai menangis.

Sebelumnya, mereka sempat menjalankan ajaran yang dibawa oleh Abah Arya.

Ajaran itu membuat mereka harus mandi bersama tanpa memakai busana.

Mereka dibina di bawah bimbingan tokoh Agama Islam, Abuya Muhtadi di Pondok Pesantren miliknya yang berada di Kecamatan Cidahu.

"Pada Sabtu yang lalu para anggota tersebut sudah dibawa ke pondok pesantren dan sudah melakukan pertaubatan hingga ada yang menangis pada saat itu," kata Kejari Pandeglang Suwarno saat dihubungi, Senin (15/3/2021).

Dihadapan Abuya Muhtadi, mereka mengakui kesalahan.

Mereka meminta maaf kepada seluruh masyarakat Pandeglang.

Baca juga: Dibina di Pondok Pesantren Abuya Muhtadi, Pemimpin Aliran Hakekok Kepergok Kembali Lakukan Ritual

Baca juga: Pengikut Aliran Hakekok yang Lakukan Ritual Mandi Bersama Dibina di Pondok Pesantren Abuya Muhtadi

 

Menurut Suwarno, para anggota Hakekok itu masih harus dibina dan dibimbing.

Upaya itu dilakukan agar ke depan tidak ada lagi provokasi dan ajaran yang menyimpang masuk akibat kurangnya pemahaman.

"Nantinya, mereka akan dibawa ke rumah singgah di Dinsos Pandeglang. Para anggota akan diberikan siraman rohani dari ustad agar kembali ke syariat islam," ujarnya.

Ia berharap, agar para anggota tersebut secepat mungkin dapat kembali ke ajaran islam seperti semula melalui pembinaan yang dilakukan secara terus menerus.

Polres Pandeglang juga menyiapkan trauma healing kepada tiga anak pengikut aliran Hakekok yang turut diamankan bersama belasan orang dewasa lainnya dari Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Pandeglang.

Trauma healing itu akan melibatkan lembaga Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

"Kita berikan trauma healing itu agar anak-anak yang ditahan ini tidak terpengaruh oleh ajaran sesat tersebut. Dan juga memberikan treatmen pemahaman agama," ujar Wakapolres Pandeglang Kompol Riky Crisma Wardana di Mapolres Pandeglang, Senin (15/3/2021).

Riky menjelaskan, dari pemeriksaan diketahui ketiga orang anak tersebut ikut ritual mandi bersama tersebut karena diajak orangtua mereka.

Selain itu, pihaknya juga masih akan mendalami ada atau tidaknya kejahatan seksual yang dialami oleh tiga anak tersebut.

"Memang banyak beredar terkait barang yang kami kami amankan seperti kondom, tapi pemeriksaan kami belum mengarah ke sana," tegasnya.

Riky menambahkan, pihaknya bersama lembaga terkait akan bekerja sama membantu menyadarkan 16 orang pengikut aliran Hakekok bahwa ritual yang mereka lakukan adalah menyimpang.

Berita lain terkait kasus aliran Hakekok di Pandeglang.

Artikel ini telah tayang di Tribunbanten.com dengan judul Dibina di Ponpes Abuya Muhtadi, Pengikut Aliran Hakekok di Pandeglang Nangis saat Pertobatan dan  Tiga Anak-anak Pengikut Aliran Hakekok akan Diberikan Trauma Healing

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini