TRIBUNNEWS.COM, SLAWI -- Seorang anak buah kapal terombang-ambing di lautan setelah kapal yang ia awaki tenggelam, sejauh ini hanya satu orang yang selamat.
Muhammad Kartoyo (18) ABK asal Kabupaten Tegal ini ditemukan terombang-ambing di tengah lautan di Selat Makassar.
Sang ibu, Daryuni (55) telah diberitahu bahwa anaknya telah selamat, namun ada kekhawatiran lain karena Kartoyo tidak memiliki apa-apa.
Bahkan saat diselamatkan, kondisinya dalam keadaan telanjang bulat di laut.
Raut kesedihan dan rasa khawatir masih terlihat jelas di wajah Daryuni (55), ibu dari Muhammad Kartoyo (18) ABK asal Kabupaten Tegal yang ditemukan selamat setelah 15 hari terombang-ambing di perairan Taka Tambora Provinsi Sulawesi Selatan.
Baca juga: Pengakuan Ibu Sebelum Anaknya Tewas Tenggelam di Pemalang, Sempat Minta Uang Jajan
Saat ditemui di kediamannya yang beralamat di Dukuh Buyut, RT 01/RW 04, Desa Banjaragung, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, Daryuni terlihat sedang melakukan panggilan video (video call) dengan sang anak Kartoyo.
Sambil terisak Daryuni terus menanyakan kondisi sang anak dan berdoa semoga ia bisa segera pulang ke rumah berkumpul bersama keluarganya.
"Kami benar-benar kaget pas dapat informasi di facebook karena terakhir Kartoyo kasih kabar dia bilang sudah lagi jalan mau pulang ke Cilacap habis itu lanjut ke Tegal.
Jadi 15 hari tidak ada kabar ya kami pikir karena masih perjalanan. Anak saya di kapal bagian yang menangani mesin.
Baca juga: 2 Balita Tewas Tenggelam di Kolam Ikan, Awalnya Bermain di Bawah Kolong Rumah, Ditemukan Mengapung
Jujur saya masih suka nangis karena kepikiran anak disana bagaimana tidak ada keluarga, tapi juga bersyukur karena masih diberi keselamatan," cerita Daryuni, pada Tribunjateng.com, Kamis (25/3/2021).
Saat melakukan video call, di bagian wajah Kartoyo tepatnya di pipi sebelah hidung kanan dan kirinya mengelupas sehingga terlihat putih pucat.
Kondisinya ini membuat sang ibu tak bisa membendung rasa sedihnya hingga terisak.
Namun di tengah kondisinya, Kartoyo tetap berusaha menguatkan sang ibu untuk tidak menangis dan mengatakan ia disana sudah baik-baik saja dan banyak yang menolong.
Namun satu hal yang disampaikan Kartoyo ingin segera pulang ke rumah.