Ia pun langsung ditolong dan dibawa ke rumah warga terdekat selanjutnya dibawa ke puskesmas setempat.
Saat ditemukan, Kartoyo tidak mengenakan pakaian sama sekali (telanjang).
Ia hanya mengenakan topi saja, wajah menghitam atau gosong karena terkena sinar matahari, dan lemas karena tidak makan sama sekali selama 15 hari, kepanasan, kehujanan, serta kedinginan.
"Jadi kapal yang saya tumpangi tertabrak di bagian sampingnya oleh kapal Pelni, tidak sampai hancur tapi terbalik dan akhirnya saya dan yang lain loncat ke laut untuk menyelamatkan diri. Di kapal ada 8 orang termasuk saya, ya penginnya bisa segera pulang tapi ya gatau harus menunggu berapa lama," tutur Kartoyo.
Saat diminta bercerita mengenai kondisinya saat terombang-ambing di laut selama 15 hari dan sampai selamat, Kartoyo hanya tersenyum dan enggan bercerita banyak.
Bukan karena trauma tapi ia hanya merasa masih enggan dan susah untuk bercerita.
"Kondisi saya sekarang jauh lebih baik, tapi masih agak sakit di bagian perut dan wajah juga kulitnya terkelupas. Saya ingin bisa cepat pulih dan bisa pulang ke rumah," harap Kartoyo.
Minta Tanggungjawab
Sementara itu, Kadus Buyut Desa Banjaragung, Dwi Sulistiawan menambahkan, ia berusaha membantu pihak keluarga dengan menghubungi pemilik kapal tempat Kartoyo bekerja untuk meminta bantuan plus pertanggungjawabannya.
Mengingat ini berkaitan dengan nyawa seseorang apalagi Kartoyo yang merupakan anak yatim.
Sehingga diharapkan bisa diselesaikan dan tidak berlarut-larut.
Wawan sapaan akrabnya menegaskan, ia sudah menyampaikan ke pemilik kapal di Jakarta kalau sampai sore ini tidak ada tindakan atau upaya apapun dia akan ke Jakarta untuk menyelesaikan.
"Tadi dari pihak kapal bilang akan membantu kepulangan Kartoyo dengan menggunakan kapal Perintis antara tanggal 4 atau 5 April.
Jadi nanti ada kapal yang akan menjemput ke lokasi Kartoyo. Intinya saya tetap akan mengupayakan supaya bisa pulang karena kasihan keluarganya.
Mudah-mudahan apa yang diucapkan oleh pemilik kapal bisa dipenuhi," tegasnya.
Setelah ditelusuri, lanjutnya, ternyata ada satu ABK warga jalan Porong, RT 04/RW 03, Desa Kebondalem, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang yang berada di kapal yang sama dengan Kartoyo namun saat ini masih belum ditemukan.
Diketahui nama korban warga Pemalang yang belum ditemukan sampai saat ini bernama Muhammad Nurcahyo (18).
Dengan kata lain dari 8 awak kapal, baru ditemukan satu orang yaitu Kartoyo dan 7 orang lainnya belum ditemukan.
"Kakak dari korban Nurcahyo sudah saya panggil dan harapannya semoga bisa segera ditemukan dan mudah-mudahan dalam kondisi selamat," imbuhnya. (Desta Leila Kartika)
Berita terkait kapal tenggelam
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Keluarga di Tegal Nangis Sesenggukan Video Call Kartoyo: Hilang 15 Hari Terhanyut Sampai Sulawesi