Keesokan harinya pelaku mengakui perbuatannya kepada keluarganya.
Kemudian orangtua pelaku datang ke rumah bersama pelaku dan mengakui perbuatannya.
Bahkan keluarga pelaku memastikan akan bertanggung jawab atas perbuatan anak mereka itu.
"Kata mereka anaknya sudah mengaku dan mereka mau tanggung jawab. Mereka datang ke rumah."
"Saya enggak minta apa apa cuma mau anak saya dinikahi saja kalau sudah dinikahi kemudian ditinggalkan tidak apa apa," kata Bunda.
Baca juga: Lihat Teman Diciduk Polisi di TV, Kakek Terlibat Kasus Rudapaksa Cucunya Serahkan Diri
Selanjutnya menurut Bunda saat mendengar pihak keluarga pelaku mempersiapkan berkas-berkas pernikahan dirinya juga menyiapkan berkas agar berjalan lancar.
Sayangnya sampai saat hari ditentukan pelaku dan keluarganya tidak datang ketempat penghulu.
"Kami sudah datang tapi mereka enggak datang kata penghulu dirinya tidak bisa menikahkan orang yang enggak mau menikah dan mempermainkan pernikahan saya enggak mau menanggung dosanya."
"Pihak laki-laki ini enggak mau tanggung jawab. Mending Ibu bawa ke jalur hukum saja dan dilanjurkan untuk bawa ke jalur hukum," kata Bunda.
Bahkan menurut Bunda, ibu pelaku mengatakan tidak dapat memaksa anaknya menikahi Bunga. Pasalnya anaknya tidak mencintai Bunga.
"Ibunya pelaku bilang susah menikahkan anak kalau tidak ada rasa cinta dan hanya menutup kuali bocor," kata Bunda.
Melihat tidak ada niat baik selanjutnya Bunda melaporkan ke Polsek Belinyu.
Setelah laporan diterima kemudian Bunga menjalani pemeriksaan di RSUD dan diperiksa kejiwaan di RSJ.
"Kamu tanya sama dokter. Dijelaskan kalau memang ada luka robek. Tapi untuk tanda lainnya tidak dapat dijelaskan karena peristiwa sudah lama, sedangkan dari hasil kejiwaan R dalam kondisi sehat," kata Bunda.