TRIBUNNEWS.COM - Tim Densus 88 Antiteror menangkap terduga teroris berinisial N (44) di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
N diketahui pernah menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dalam waktu yang cukup lama.
Ada kebiasaan yang dianggap tak biasa oleh kepala dusun setempat, N kerap mengunjungi ibunya saat subuh.
Terduga teroris asal Dusun Kuwut, Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar ini ditangkap di rumah orangtuanya di Dusun Ngipik, Desa Tenggur, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung.
Menurut seorang perangkat Desa Tenggur, Purwanto, N ditangkap sekitar pukul 14.00 WIB.
"Ada sekitar 10 mobil datang, semuanya plat L. Saat itu N sudah ada di dalam mobil," terang Purwanto.
Baca juga: Penangkapan Terduga Teroris, Aparat Densus Disebut Telah Mengawasi N Sejak 1,5 Bulan Lalu
Baca juga: Kades Tak Kaget Ada Warganya Ditangkap Densus 88, Sebut Sudah Dapat Info dari Temannya 2 Minggu Lalu
Purwanto kemudian diminta menjadi saksi penggeledahan rumah mertuanya, bersama Ketua RT setempat.
Selama proses penggeledahan, N tetap di dalam mobil yang membawanya. Densus 88 menemukan dua pucuk pistol dengan 9 peluru.
"Dua pistol kemudian ada delapan peluru aktif, dan satu peluru kosong," ungkap Purwanto.
Selain itu ada sebilah senjata tajam yang ditemukan.
Senjata tajam ini berbentuk seperti parang, namun ukurannya pendek.
Sebuah paspor atas nama N juga dibawa polisi.
"Istri sama anaknya yang kecil juga dibawa sama Densus," ucap Purwanto.
Lalu, siapa sebenarnya N, berikut sosoknya:
1. Lama jadi TKI
N diketahui akan pergi ke luar negeri lagi. N sudah meminta surat pengantar ke perangkat desa untuk mengurus administrasi ke luar negeri.
"Dia berencana ke luar negeri lagi. Sudah minta surat pengantar ke desa untuk mengurus administrasi ke luar negeri sekitar dua bulan lalu," kata Kepala Dusun Kuwut, Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, M Chariri, Rabu (31/3/2021).
Chariri mengatakan selama ini N memang sering menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.
N pernah menjadi TKI di Malaysia, Korea, dan Taiwan.
"Di Korea hampir tujuh tahun. Dia sempat pulang, bangun rumah, belum jadi, tapi uangnya habis, lalu berangkat lagi menjadi TKI. Dia sering ke sini (Kemloko), karena di rumah tinggal ibunya dan sudah tua," katanya.
Baca juga: Fakta-fakta Penangkapan Terduga Teroris di Tulungagung, Kades Tak Kaget, Dapat Info 2 Minggu Lalu
2. Anak angkat
N ternyata anak angkat dari sebuah keluarga di Dusun Kuwut, Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.
Selama ini N hanya tinggal bersama ibu angkatnya. Dia dikenal pendiam.
"Sebenarnya, dia (N) orangnya baik, tapi memang pendiam," kata Kepala Dusun Kuwut, Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, M Chariri, Rabu (31/3/2021).
Chariri mengenal N karena kebetulan rumahnya dekat dengan rumah orang tua N.
"Dia (N) anak angkat dengan orang tuanya di sini (Dusun Kuwut). Dia hanya tinggal bersama ibunya. Meski anak angkat, dia sayang sama ibunya," ujarnya.
3. Temui orangtua saat subuh
Meski kenal baik, Chariri tidak begitu mengetahui aktivitas N selama ini. Dia hanya tahu N sering menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.
"Setelah menikah, dia juga tinggal di rumah orang tua istrinya di Tulungagung," katanya.
Dikatakannya, N sering berkunjung ke rumah orang tuanya di Dusun Kuwut, Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.
Tetapi, yang membuat Chariri curiga, N sering datang ke rumah orang tuanya setiap Subuh.
"Dia sering datang ke rumah orang tuanya pagi hari waktu Subuh," ujarnya.
4. Mertua syok
Ditangkapnya N, membuat sang mertua (AU) syok. Dia mengaku tidak menyangka menantunya berurusan dengan aparat.
Namun yang paling membuatnya pedih, Umar memikirkan nasib cucunya.
"Mending saya yang dibunuh saja. Saya pedih, kasihan dengan cucu saya," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
AU mengaku saat itu tengah ada di musala, lalu diberi tahu warga jika rumahnya ramai didatangi polisi.
Ketika pulang, di rumahnya sudah penuh dengan aparat yang melakukan penggeledahan.
AU mengaku tidak tahu pasti apa yang didapat polisi.
"Menurut Ketua RT yang menjadi saksi penggeledahan, katanya ada pistol," ungkapnya.
Baca juga: Seorang Pria Terduga Teroris Ditangkap di Tulungagung, Begini Kronologi Penangkapannnya
Baca juga: 3 Perempuan Terduga Teroris Terkait Bom di Gereja Makassar Ditangkap, Ini Peran Mereka
5. Tak ada yang janggal
AU mengatakan, tidak ada yang aneh dengan keseharian menantunya.
N setiap hari berbaur dengan warga, seperti menghadiri undangan hajatan maupun kenduri.
Namun menurut AU, N lebih banyak beraktivitas di Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, tempat asalnya.
"Paling pagi main sama anaknya, menjelang sore dia ke Blitar. Aktivis di sana saya tidak tahu," katanya.
N juga tidak pernah bercerita aktivitasnya di luar rumah. Ia juga tidak pernah menerima tamu di rumahnya.
Yang diketahui AU, N punya sebuah dum truk dan diperkirakan ke teman sekolahnya.
"Menurut saya, dia malah orang yang halus," ujar AU.
N menikah dengan anak AU dan telah punya dua anak.
Berita lainnya terkait penangkapan pelaku terduga teroris
(Surya.co.id/Samsul Arifin)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Masa Lalu N, Terduga Teroris Asal Blitar: Anak Angkat, Bolak-balik Jadi TKI dan Kebiasaan Anehnya