TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kosim Bin Durakman (18), kala itu usai mengaji di tengah malam Nisfu Sya'ban. Tak terbayangkan olehnya, lebih dari separuh tubuhnya terbakar lantaran kobaran api kilang Pertamina Balongan, Indramayu, Jawa Barat.
Kosim bersama teman-temannya berangkat sore hari dari tempat tinggalnya di Desa Juntikebon. Berniat untuk mengikuti pengajian. Ibadah itu dijalaninya hingga lewat tengah malam.
"Waktu itu Nisfu Sya'ban. Adik saya dari (Desa) Junti. Selesai acara sama teman-teman mau pulang," tutur kakak Kosim, Suhaeni (30) kepada Tribun Network, Rabu (31/3/2021).
Sepulangnya dari pengajian, kejadian nahas menimpa Kosim dan teman-temannya.
Tepat ketika mereka lewat di area kilang Pertamina Balongan. Kilang VI yang terbakar memang bersisian dengan Jalan Raya Balongan.
"Kalau dari Indramayu Kota ke Desa Junti lewatnya Kilang Balongan, Wisma Jati," tutur Suhaeni.
Peristiwa nahas itu menyebabkan Kosim mengalami luka bakar 70 persen.
Lima korban lainnya, yakni Raka Dani (18) mengalami luka bakar 50 persen, Jaka Adil Faturahman (17) luka bakar 70 persen, Ahmad Asrori (22) luka bakar 60 persen.
Kemudian, Khairul Ikhwan (16) luka bakar 50, Abdul Aziz (17) luka bakar 50 persen.
Karena luka yang serius mereka dirujuk ke RSPP Jakarta pusat menggunakan 6 ambulance bantuan dari Pertamina.
"Alhamdulillah adik saya sudah bisa melek, setelah operasi. Ada bapak dan kakak juga yang nunggu," tutur Suhaeni.
Sehari-hari Kosim kerap membantuh ayah, untuk menjalankan usahanya, berdagang. Suhaeni berharap adik kesayangannya itu bisa berkumpul kembali bersama keluarga.
Baca juga: Pertamina Berhasil Padamkan Api di Seluruh Tangki Kilang Balongan
Baca juga: Kilang Balongan Terbakar, Komisi VII Minta Pemerintah Serius Bangun Kilang BBM
Namun, pihak keluarga berharap pihak Pertamina juga memenuhi tuntutan dari pihak keluarga.
Terutama untuk menghilangkan trauma yang dialami Kosim."Segi materi, segi psikologi, segi semuanya harus diganti.
Pastinya kan adik saya mungkin trauma. Apalagi dia yang luka-luka, pasti meninggalkan bekas," ujar Suhaeni.
Suhaeni bersama keluarga masih merasa syok atas kejadian yang menimpa adiknya tersebut.
"Syok pasti, sedih pasti, tapi berpikiran positif," sambungnya.
"Doakan adik saya cepat sembuh," tuturnya.
Sisa 1 Tangki Kilang Balongan Yang Masih Terbakar
Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations PT Pertamina (Persero) Agus Suprijanto berharap api di area tangki T-301 Kilang Balongan seluruhnya dapat padam hari ini, Rabu, 31 Maret 2021.
Api di tangki T-301 H, T-301 G, dan T-301 E sudah padam sehingga tinggal tangki T-301 F yang terbakar.
"Kami masih terus melakukan upaya pendinginan di 3 tangki yang telah padam dan memastikan tidak ada potensi api muncul kembali. Kami mohon doa dari masyarakat Indonesia," kata Agus Suprijanto, Rabu (31/3/2021).
Skenario pemadaman titik api di tangki T-301F, kata dia, terus dilakukan.
Baca juga: Sudah Tiga Tangki Padam, Pertamina Kini Fokus Satu Titik Api Kebakaran Kilang Balongan
Baca juga: Update Hari Ke-3 Api Belum Padam, Warga Masih Mengungsi Pasca Kebakaran Kilang Minyak di Balongan
Saat ini tim emergency sedang mengarahkan pengaturan orientasi peralatan fire fighting dengan sasaran tangki T-301F yang masih menyisakan api.
Adapun upaya fire fighting intensif oleh Tim Emergency Pertamina untuk menangani insiden di area tangki T-301 mendapat hasil positif.
Setelah dua tangki padam tadi pagi, menyusul pada sekitar pukul 08.30 WIB, Pertamina memastikan api di tangki T-301G berhasil dipadamkan.
"Kabar gembira kembali kami peroleh, tangki T-301G telah padam dan ikhtiar tim emergency di lapangan terus berlanjut untuk mematikan api di tangki T301-F," kata Agus.
Ledakan dan kebakaran di tangki Kilang Balongan terjadi pada Senin dini hari, 29 Maret 2021, pukul 00.45 WIB.
Kebakaran tersebut berdampak pada lima desa di Indramayu meliputi Desa Balongan, Desa Sukareja, Desa Rawadalem, Desa Sukaurip dan Desa Tegalurung. (tribun network/denis destryawan)