Sebelum semua ABK melompat ke laut, ada seorang ABK bernama Rahmad Suhendri yang memilih tinggal di kapal.
Rahmad Suhendri diketahui tidak pandai berenang.
Sehingga dia takut melompat ke air bersama rekan-rekannya.
Melihat ada ABK yang tak pandai berenang, Sarju selaku nahkoda tak mau menyelamatkan diri sendiri.
Dia tetap berada di atas kapal bersama Rahmad Suhendri.
"Karena api sudah membakar seluruh kapal, saya akhirnya mendorong Rahmad. Setelah dia jatuh ke air, saya kemudian lompat mencari barang yang bisa mengapung," kata Sarju.
Di tengah kepanikan itu, Sarju akhirnya mendapati sebuah papan fiber.
Dia kemudian menarik Rahmad, dan menyerahkan papan fiber itu agar sang ABK bisa mengapung bersama rekan-rekannya yang lain.
Baca juga: Gadis Asal Asahan Tewas Dibunuh di Malaysia, Sesal Sang Ibu Hingga Cerita Soal Bunga Kuburan
"Selain pakai papan fiber itu, kami ikat juga tubuhnya pakai tabung gas," kata Sarju.
Terpisah, Komandan Pangkalan Angkatan Laut Tanjungbalai Asahan (TBA) Letkol Laut (P) Robinson Hendrik Etwiory menjelaskan, semua korban sudah dievakuasi.
Namun Robinson memberikan tips kepada semua masyarakat, khususnya para nelayan yang sering mencari ikan di tengah laut.
Bila menghadapi kejadian serupa, kuncinya jangan panik.
"Kemudian cari barang yang bisa mengapung di sekitar. Lalu diam saja," kata Robinson.
Dia mengatakan, upaya ini dilakukan agar para nelayan atau korban kebakaran kapal tidak mengalami dehidrasi.
Penulis: Alif Al Qadri Harahap
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Aksi Heroik Nakhoda Kapal di Tengah Kobaran Api, Selamatkan ABK yang tak Pandai Berenang