TRIBUNNEWS.COM - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mardi Waluyo Kota Blitar, Jawa Timur mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (10/4/2021).
Gempa yang dimutakhirkan berkekuatan magnitudo 6,1 itu membuat sejumlah atap RS Mardi Waluyo ambrol.
Hal itu dibenarkan oleh pihak RSUD Mardi Waluyo.
"Benar (mengalami kerusakan)," ungkap salah satu pegawai RSUD Mardi Waluyo saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu.
Disebutkannya, terdapat sejumlah atap ruangan di gedung tengah yang rusak akibat gempa tersebut.
Peristiwa rusaknya sejumlah atap ruangan itu disebut terjadi saat gempa menggoyang pada pukul 14.00 WIB.
"(Gempa) lebih dari 1 menit," ujarnya.
Baca juga: UPDATE BMKG: Kekuatan Gempa Malang 6,1 M, BPPTKG Sebut Tak Pengaruhi Aktivitas Gunung Merapi
Baca juga: Gempa M 6,7 Sabtu Siang Berpusat di 90 Km Barat Daya Kabupaten Malang
Disebutkan, tidak ada pasien yang tengah dirawat di ruangan yang mengalami kerusakan.
Dikutip dari surya.co.id, kerusakan di RSUD Mardi Waluyo Blitar terjadi di Ruang Cempaka.
Selain di RSUD Mardi Waluyo, bangunan rumah di wilayah Kelurahan Ngadirejo, Kota Blitar juga rusak.
Hal itu diungkapkan Kepala Bakesbangpol dan Penanggulangan Bencana Daerah (PBD) Kota Blitar, Hakim Sisworo.
Pihaknya telah melakukan pengecekan di sejumlah lokasi terdampak gempa.
"Iya, informasinya bangunan RSUD Mardi Waluyo rusak. Sekarang saya masih mengecek rumah rusak akibat gempa di Kelurahan Ngadirejo," kata Hakim.
Informasi BMKG
Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan update gempa bumi yang terjadi di barat daya Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/4/2021).
Update BMKG, gempa yang terjadi pukul 14.00 WIB tersebut berkekuatan 6,1.
Sebelumnya, BMKG menyampaikan gempa tersebut berkekuatan 6,7.
Dikutip dari instagram BMKG, episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,83 LS dan 112,5 BT.
"Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 96 km arah selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada kedalaman 80 km," ungkapnya.
Baca juga: Gempa M 6,7 Sabtu Siang Berpusat di 90 Km Barat Daya Kabupaten Malang
Adapun dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, BMKG menyebut gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Sementara itu guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Turen, Malang, dengan skala V MMI.
Dalam skala ini, getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun.
Sementara itu di Karangkates, Malang, Blitar merasakan IV MMI.
Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Adapun di Kediri, Trenggalek, Jombang merasakan skala III-IV MMI.
Baca juga: Pagar Besi Rumah Warga di Tulungagung Bergoyang, Air di Dalam Bak Mandi Terguncang Hingga Tumpah
Lalu di Nganjuk, Ponorogo, Madiun, Ngawi, Yogyakarta, Lombok Barat, Mataram, Kuta, Jimbaran, Denpasar merasakan III MMI.
Skala III MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Sedangkan di Mojokerto, Klaten, Lombok Utara, Sumbawa, Tabanan, Klungkung, Banjarnegara merasakan II MMI.
Dalam skala ini, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," ungkap BMKG.
Berita lain terkait Gempa Hari Ini
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Surya.co.id/Samsul Hadi)