Sehari setelahnya, atau pada Jumat KKB kembali melakukan penembakan terhadap guru yakni Yonatan Raden (28).
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ahmad Musthofa Kamal menjelaskan kronologi lengkap penembakan KKB terhadap Yonatan Raden.
Kamal menerangkan, pada Jumat sekitar pukul 16.45 WIT, korban bersama saksi JS menggunakan sepeda motor berboncengan menuju Kampung Ongolan dengan maksud mengambil terpal guna membungkus jenazah Oktovianus Rayo yang berada di Puskesmas Beoga.
Baca juga: KKB Tembak Mati Guru dan Bakar Sekolah di Papua, Kepolisian Harus Segera Kejar dan Tangkap PelakuĀ
Sesampainya di ujung bandara, KKB melakukan penembakan sebanyak 2 kali namun keduanya menancap gas menuju Kampung Ongolan.
Tak lama kemudian bunyi tembakan dari arah belakang Koramil.
Selanjutnya personel gabungan melakukan tembakan balasan ke arah belakang Koramil.
Pukul 18.30 WIT, korban ditemukan meninggal dunia di depan rumah JS di Kampung Ongolan.
Personel gabungan kemudian mengevakuasi korban menuju Puskesmas Beoga guna mendapat penanganan medis.
Lalu, pada pukul 19.10 WIT, aparat keamanan melakukan penyisiran dan menemukan saksi di kali ujung bandara dalam keadaan selamat.
2. Jenazah Dua Guru Dievakuasi
Jenazah Oktovianus Rayo dan Yonatan Renden yang menjadi korban penembakan secara berutal oleh KKB pimpinan Sabinus Waker telah dievakuasi aparat gabungan dari Distrik Beoga, Kabupaten Puncak ke Mimika, Sabtu (10/4/2021).
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyebutkan proses evakuasi dua jenazah korban penembakan KKB tersebut berjalan lancar.
"Alhamdulillah evakuasi berjalan lancar, kedua jenazah di evakuasi menggunakan pesawat SAS PK FSE dari Distrik Beoga ke Bandara Mozes Kilangin Timika," katanya.
Mathius menyebutkan lapangan terbang Beoga yang sebelumnya dikuasai oleh KKB pimpinan Sabinus Waker telah diambil alih oleh aparat gabungan.