Bahkan, lanjut Ginting, disaat bersamaan ada seorang bapak-bapak yang beralasan menemui temannya di lokasi tempat penginapan para wanita tersebut yang diketahui merupakan warga Desa Centai, Kecamatan Pulau Merbau.
"Bapak-bapak itu ngakunya menemui temannya.
Namun saat kedatangan kami dia malah pergi tapi sempat menunjukkan identitasnya.
Pada intinya dia pergi tapi KTPnya masih ditangan kami," lanjutnya.
Selain itu kata Ginting, kehadiran pihaknya sempat membuat suasana tegang karena pemilik maupun pengelola tempat penginapan tersebut merasa terganggu.
"Awalnya sempat ribut juga karena ada yang tak terima dengan kedatangan kami.
Namun kami tetap melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan dalam upaya meminimalisir ketertiban umum dan dan menindaklanjuti surat edaran bupati," ujarnya.
Setelah memberikan peringatan dan teguran lanjut Ginting lagi, pihaknya akan terus menyisir sejumlah tempat baik wisma maupun kos-kosan di sekitaran kota Selatpanjang.
"Selama bulan suci ramadan ini kita akan melaksanakan operasi pekat secara rutin.
Kami juga akan memberi teguran kepada pemilik penginapan tersebut agar tidak menyediakannya," pungkasnya.
Dari pantauan belasan wanita tersebut memang berada di Kantor Satpol PP dan sedang dilakukan interogasi oleh sejumlah petugas.
Kebanyakan wanita itu diketahui berasal dari luar daerah. (Tribunpekanbaru.com / Teddy Tarigan) .
Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Pasangan Remaja di Meranti ML di Rumah Kos, Praktik Prostitusi Berkedok Penginapan di Selatpanjang