Beranjak dari peninggalan bagian tubuh, tur singkat berlanjut ke area pameran barang-barang yang pernah dikenakan Nabi Muhammad SAW.
Barang pertama yang menarik perhatian ialah sorban kesayangan Sang Nabi Besar.
Sorban berkelir putih-hijau itu terbuat dari bahan duri, serat kayu, kain, hingga kulit unta.
Dari situ, pengunjung diarahkan melihat langsung cetakan tapak kaki Rasulullah saat pertama kali mengunjungi tanah Yaman.
Tapak kaki ini merupakan satu dari 44 artefak serupa yang dimiliki kolektor, para keturunan nabi, hingga sejumlah museum.
Cetakan tapak kaki ini dipamerkan bersebelahan dengan artefak alas kaki Nabi Muhammad SAW.
Alas kaki berukuran cukup besar itu berwarna hitam, terbuat dari kulit unta, dan berkondisi cukup lusuh.
Ketua Penyelenggara Pameran Artefak Nabi Muhammad SAW, M. Rifqi mengatakan, puluhan artefak tersebut didatangkan dari berbagai negara hasil penemuan sejumlah arkeolog hingga koleksi kolektor Timur Tengah.
Barang-barang penuh nilai sejarah tersebut kemudian secara khusus dipamerkan perdana di Indonesia, setelah sebelumnya di Brunei Darussalam dan Malaysia.
"Sebelumnya barang-barangnya ini didapat dari Kairo, dari Mekkah, Madinah, dan juga Yaman, tempat-tempat yang bersejarah. Ini sekarang waktunya dipamerkan di Indonesia," kata Rifqi di lokasi.
Seluruh artefak Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya ini bisa dikunjungi langsung 11 hari ke depan mulai pukul 10.00 WIB hingga 22.00 WIB.
Pengunjung cukup membayar infaq serta mengikuti swab test antigen untuk bisa masuk ke area pameran.
Baca juga: Warga Jakarta Sempat Hilang Ingatan Selama Dua Tahun Ditemukan di Banjarnegara
Rifqi menambahkan, pameran ini memang sengaja digelar selama bulan Ramadan sebagai spot wisata religi tersendiri.
Selain untuk menambah pengetahuan sebagai seorang Muslim, pameran peninggalan Nabi Muhammad ini juga penting untuk semakin memperdalam rasa cinta terhadap agama Islam.