TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Keluarga Serda Mes Guntur Ari Prasetyo, salah satu kru kapal Kapal Selam KRI Nanggala 402 tengah menunggu kabar terbaru dari pencarian kapal yang hilang kontak sejak Rabu (21/4/2021) sekitar pukul 03.00 Wita.
Serda Guntur bersama keluarganya tinggal di Candi Lontar, Sambikerep, Surabaya.
Selama ini, jika Guntur bertugas, sang istri, Berda Asmara kembali tinggal bersama orang tuanya di Jalan Pulo Tegalsari, Gang Sandiwara Surabaya nomor 8, Kelurahan Wonokromo.
Ditemui di Pulo Tegalsari, Berda menceritakan kali terakhir ia bertemu suaminya pada Senin (19/4/2021) lalu.
Seperti kepergian pada pelayaran biasanya, Guntur pamit untuk berlayar.
"Saat itu, suami mengatakan mohon didoakan. Semoga lancar bertugas," kata Berda mengutip pesan suaminya dengan terisak.
Baca juga: Jokowi Perintahkan Jajaran Cari KRI Nanggala-402, Keselamatan 53 Awak Kapal Jadi Prioritas
Seusai berpamit, Guntur juga sempat menghubungi melalui panggilan video.
"Sebelum berangkat, beliau menyampaikan 'saya pamit berangkat berlayar'. Kemudian, saya jawab iya, semoga cepat lancar," kata perempuan 33 tahun ini.
Biasanya, Guntur sempat memberikan kabar di sela pelayaran.
Namun, hingga saat ini, tak juga ada kabar lagi dari sang suami.
Hingga kemudian kabar hilangnya kapal selam tersebut baru diketahui ibu satu anak ini pada Rabu (21/4/2021) petang.
"Saya tahu dari grup WhatsApp istri (kru) KRI Nanggala," katanya.
Suaranya terpotong-potong. Ia pun tak mampu membendung air matanya.
"Kemudian saya baca di internet (berita online). Ternyata, ramai," katanya kembali terisak.
Berda menceritakan, pergi berlayar menjadi agenda rutin suaminya.
Hampir tak ada firasat apapun yang disampaikan suaminya pada pertemuan awal pekan ini.
Serda Guntur menjadi salah satu teknisi mesin yang ada Kapal Selam KRI Nanggala.
"Tiap berangkat, biasanya paling lama sekitar 1 bulan. Pada keberangkatannya awal pekan ini, suami saya sebenarnya sempat tak ingin berangkat," katanya tanpa menyebut alasannya.
Baca juga: Keluarga Kru Kapal Selam KRI Nanggala 402 Gelar Istighotsah, Berharap Kapal Segera Ditemukan
Di Kapal Selam Nanggala, Serda Guntur yang berusia 39 tahun menjadi salah satu senior teknisi mesin.
"Suami saya mengawali karier sebagai teknisi kapal di atas permukaan. Kemudian, beliau ambil pendidikan untuk kapal selam," kata Berda.
Kini pihaknya berharap Kapal Selam Nanggala segera ditemukan. Tiap saat ia memantau langsung melalui grup.
"Kami tiap hari berdoa. Ini tadi kami baru saja istigasah bersama istri kru lainnya secara virtual. Semoga kapal bisa ditemukan dan seluruh kru selamat," katanya.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Istri Serda Guntur Ungkap Firasat Sebelum Suaminya Berangkat dengan Kapal Selam KRI Nanggala 402