News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bocah SD Tewas Usai Makan Paket Sate Misterius, Awalnya Ayah Dapat Orderan Offline dari Perempuan

Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Kini) Foto NFP dan (Kiri) Bandiman memperlihatkan foto anaknya

TRIBUNNEWS.COM - Seorang bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) tewas setelah makan paket sate misterius.

Peristiwa nahas itu berawal saat sang ayah mendapat orderan offline dari seorang perempuan.

Namun, orang yang menjadi tujuan penerima mengatakan bahwa ia tak merasa memesan makanan apapun.

Paket itu kemudian dibawa pulang oleh ayah korban dan dimakan.

Bocah berusia 10 tahun berinisial NFP asal Kelurahan Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, meninggal dunia karena keracunan makanan, Minggu (25/4/2021) kemarin.

NFP masih duduk dibangku sekolah dasar (SD) Muhamadiyah IV Karangkajen, Sewon, Bantul.

Siswa kelas empat itu meninggal dunia setelah menyantap sate pemberian orang tak dikenal yang diterima oleh ayahnya yang bekerja sebagai pengemudi ojek online (Ojol).

Baca juga: Tak Tahan Dibully, Pelatih Kebugaran Tusuk Member 7 Kali hingga Tewas, Pisau sampai Bengkok

Kepala Sekolah SD Muhamadiyah IV Karangkajen, Jawadi mengatakan, dirinya mendapat kabar jika anak didiknya telah meninggal dunia sekitar pukul 18.15 WIB.

Ia ditelepon oleh seorang staf sekolah di SD Muhamadiyah IV Karangkajen yang mengabarkan bahwa murid berinisial NFP dinyatakan meninggal karena keracunan.

Saat itu juga, Jawadi meminta para guru untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.

"Begitu dipastikan ternyata memang betul. NFP sudah meninggal karena keracunan," katanya, saat ditemui Tribunjogja.com, Senin (26/4/2021)

Jawadi sempat tak percaya, karena menurut pengetahuannya jika seseorang keracunan makanan tidak mungkin bereaksi sangat cepat.

"Kalau keracunan makanan itu gak mungkin langsung meninggal. Anak itu kan meninggalnya pas ketika di jalan menuju rumah sakit. Tapi ya sekarang masih diselidiki polisi," jelas Jawadi.

Kronologi Kejadian

Jawadi menuturkan, pada Minggu sore, NFP masih terlihat mengikuti kegiatan pengajian yang diadakan di sebuah masjid tak jauh dari tempat tinggalnya.

Saat menjelang magrib, NFP izin pulang karena berniat untuk buka puasa bersama bapak dan ibunya di rumah.

Baca juga: 5 Fakta Bocah di Bantul Tewas Usai Makan Takjil, Diberi Orang Tak Dikenal, Ini Pengakuan Ayah Korban

"Magrib itu bapaknya pulang bawa makanan, bawa sate. Setelah itu dimakan bersama-sama, dan tak lama ibu dan NFP itu keracunan," tuturnya.

Ditemui terpisah, orang tua NFP, Bandiman masih terlihat syok atas kejadian yang menimpa keluarganya pada Minggu sore.

Pria yang akrab disapa Bandi itu menjelaskan, kronologi awal kejadian itu bermula ketika dirinya habis istirahat dan seusai menunaikan Salat Ashar di sebuah masjid di Kota Yogyakarta.

Tiba-tiba Bandi dihampiri oleh perempuan tak dikenal dan ia dimintai tolong untuk mengantarkan sebuah paket berisi sate bakar ke wilayah Kasihan, Kabupaten Bantul.

"Waktu saya siap-siap jalan, tiba-tiba ada perempuan menghampiri saya. Dia minta tolong antarkan paket ke daerah Kasihan ke pak Tomy. Saya bilang, pakai aplikasi saja. Terus mbaknya alasannya gak ada aplikasi Ojol," jelasnya.

Sore itu juga Bandi bergegas menuju rumah penerima paket yang berada di daerah Kasihan, Kabupaten Bantul.

"Dia minta offline, ya saya antarkan ke penerima tersebut. Perempuan itu berpesan, pengirim atas nama pak Hamid," ungkap dia.

Sesampainya di rumah tujuan penerima paket, Bandi lalu menelepon ke nomor kontak bernama Tomy yang diberikan oleh perempuan yang ia temui di masjid. Telepon Bandi pun direspon oleh Tomy.

Namun terjadi proses konfirmasi yang cukup lama karena keluarga Tomy merasa tidak memesan makanan apa pun pada hari itu.

"Saya tanya, lah ini paket sudah sampai alamatnya bener, nomornya bener kok ndak diterima. Terus bapaknya bilang, udah dibawa kamu saja pak, buat buka puasa," terang dia.

Setelah pemilik rumah enggan menerima paket kiriman misterius itu, Bandi kemudian pulang menuju rumah dengan membawa satu paket sate bakar.

Sesampainya di rumah, istrinya bernama Titik Rini dan NFP kemudian membuka paket sate bakar yang dibawa oleh Bandiman.

Baca juga: Kronologis Remaja Bunuh Neneknya di Aceh, Korban Didorong dari Lantai Dua Lalu Dicekik Hingga Tewas

Bandiman, beserta istri dan NFP kemudian memakan sate tersebut.

Tak berselang lama, NFP yang memakan begitu lahap mengeluhkan rasa sate yang pahit.

"Pas saya makan itu gak apa-apa. Ternyata racunnya itu ditaruh dibumbunya. Anak saya bilang bumbunya pahit. Dia lalu ke dapur dan sudah muntah-muntah. Istri juga muntah-muntah. Pas tak pastikan anak saya sudah tidak sadarkan diri," jelasnya.

Karena panik Bandi kemudian membawa putranya ke rumah sakit terdekat.

Sayangnya, NFP sudah tak tertolong lagi.

"Sudah meninggal pas perjalanan ke rumah sakit. Tapi hasil pemeriksaan di laboratorium itu katanya racunnya lebih kuat dari racun pupuk pertanian," pungkasnya.

Berita terkait kasus keracunan

(TribunJogja.com/Miftahul Huda)

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kronologi Siswa SD di Bantul Meninggal Setelah Memakan Paket Sate Misterius

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini