Telepon Bandi pun direspon oleh Tomy.
Namun terjadi proses konfirmasi yang cukup lama karena keluarga Tomy merasa tidak memesan makanan apa pun pada hari itu.
"Saya tanya, lah ini paket sudah sampai alamatnya bener, nomornya bener kok ndak diterima. Terus bapaknya bilang, udah dibawa kamu saja pak, buat buka puasa," terang dia.
Baca juga: Adik Kandung Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Kombes Pol Zulfikar Tarius Meninggal Dunia
Setelah pemilik rumah enggan menerima paket kiriman misterius itu, Bandi kemudian pulang menuju rumah dengan membawa satu paket sate bakar.
Sesampainya di rumah, istrinya bernama Titik Rini dan NFP kemudian membuka paket sate bakar yang dibawa oleh Bandiman.
Bandiman, beserta istri dan NFP kemudian memakan sate tersebut. Tak berselang lama, NFP yang memakan begitu lahap mengeluhkan rasa sate yang pahit.
"Pas saya makan itu gak apa-apa. Ternyata racunnya itu ditaruh di bumbunya. Anak saya bilang bumbunya pahit."
"Dia lalu ke dapur dan sudah muntah-muntah. Istri juga muntah-muntah. Pas tak pastikan anak saya sudah tidak sadarkan diri," jelasnya.
Karena panik, Bandi kemudian membawa putranya ke rumah sakit terdekat. Sayangnya, nyawa NFP sudah tak tertolong lagi.
"Sudah meninggal pas perjalanan ke rumah sakit. Tapi hasil pemeriksaan di laboratorium itu katanya racunnya lebih kuat dari racun pupuk pertanian," ujarnya.
Konfirmasi Polisi
Kapolsek Sewon Kompol Suyanto mengatakan berdasarkan keterangan Bandiman, istri dengan korban yang yang meninggal itu makan dengan bumbu sate.
Sedangkan Bandi dengan anak yang pertama makan tetapi tidak pakai bumbu.
"Anak dan istrinya itu merasa pahit sekali, kemudian muntah-muntah, terus jatuh, lalu dibawa ke rumah sakit," kata Kompol Suyanto.