"Setahu saya dia pasang plang pengobatan alternatif, katakanlah paranormal," ujar Syarif Nurzaman dikutip dari TribunJakarta.
Ucapan Syarif terbukti dengan sebuah plang di depan gang kontrakan Bu Wati yang bertuliskan "pengobatan alternatif dll, Maryanti/Wati."
Walaupun membuka praktik pengobatan alternatif, tapi Syarif mengatakan, belum ada satu pun warganya yang berobat ke Bu Wati.
"Warga kampung sini sih belum ada yang berobat ke dia," bebernya.
Secara pribadi, Syarif menilai, Bu Wati adalah sosok yang ingin 'menunjukkan' dirinya agar lebih terkenal.
"Ibu Wati itu sebetulnya kalau buat pribadi saya, dia hanya orang yang ingin menunjukan dirinya, paranormal lah."
"Bu Wati membawa nama Kampung Baru ketika menuduh babi ngepet, orang Kampung Baru merasa tercemarkan."
"Dia cuma mau populer doang bahwa dia paranormal," timpalnya lagi.
Sosok Puput Nivala Wanita Trenggalek Hidup Sama Suami Bule di Finlandia, Nganggur Tapi Digaji Negara
SOSOK Nicholas Saputra, Aktor Tampan Idola Wanita yang Dikenal Misterius Tapi Punya Banyak Film Hits
5. Diusir warga
Setelah video ucapan dan permintaan maaf Bu Wati viral, ternyata warga di kampungnya banyak yang geram.
Mereka melihat Bu Wati memberikan klarifikasi dengan ekspresi yang tampak seperti 'tidak berdosa."
Alhasil setelah permintaan maaf, warga justru tambah gregetan bahkan hampir menggeruduk kontrakan Wati.
"Ekspresi Ibu Wati yang kesannya tidak berdosa, tidak bersalah, itu malah memancing warga lebih gregetan lah gitu," ucap Syarif Nurzaman.
Saking gregetnya, warga langsung mendatangi rumah Syarif meminta izin menggeruduk kediaman Wati.
Untungnya, Syarif bisa mereda kekesalan warganya.
"Ada yang lapor mau geruduk akhirnya saya lerai. Kata saya jangan, lebih baik cari solusi terbaik, warga akhirnya minta Ibu Wati diusir dari kampung sini,” ujarnya.
Syarif meminta warga sabar dan membiarkannya berkomunikasi langsung dengan Wati.
Namun reaksi Bu Wati tak disangka saat Syarif mendatanginya.
"Saya hanya berpesan warga, jangan ada yang berinteraksi dengan Ibu Wati."
"Cukup hanya saya dan jangan terjadi apa-apa di lingkungan saya."
"Akhirnya saya sampai ke ibu Wati, dia tidak terima," tuturnya.
Syarif mengatakan, Wati sempat mencak-mencak dan mengamuk, bahkan hingga mencoba bunuh diri.
Hingga pada akhirnya, warga meminta Wati angkat kaki dari kampungnya karena dinilai telah mencoreng nama baik.
6. Diduga hanya asal tuduh
Selain ucapannya, sikap lain Bu Wati yang juga membuat warga kesal adalah tak mau membeberkan siapa sesungguhnya tetangga yang disebut pakai pesugihan babi ngepet.
"Itu dia, saya pun minta keterangan identitas yang dituduh dia gak jelasin, itu yang bikin warga kesal," kata Syarif Nurzaman.
Masih kata Syarif Nurzaman, Ibu Wati diduga hanya asal tuduh.
"Kalaupun ada orangnya ya warga terima, dijelasin yang penting (identitasnya)," kata.
7. Tinggal di rumah mertua
Seorang warga, Kajor menjelaskan pengusiran terhadap Bu Wati dilakukan berdasarkan hasil musyawarah lingkungan.
Hasilnya, warga meminta Bu Wati angkat kaki dari kontrakannya yang berlokasi di RT 2 RW 10 Kampung Baru, Desa Ragajaya, Bojonggede, Kabupaten Bogor.
"Dari musyawarah lingkungan itu, warga meminta Ibu Wati pergi dari kampung sini, cuma itu saja," ucap Kajor dikutip dari TribunnewsBogor, Jumat (30/4/2021).
Bu Wati diusir karena warga sakit hati dengan apa yang dilontarkannya soal tuduhan babi ngepet.
Selain itu, warga merasa Ibu Wati telah mencemari nama baik Kampung Baru karena ucapannya.
"Karena isu yang berkembang itu kan yang menjadi babi adalah warga Kampung Baru. Jadi warga Kampung Baru tersinggung dan marah," kata Kajor.
Alhasil, Ibu Wati yang sudah setahun ngontrak di alamat tersebut terpaksa angkat kaki dan kini tinggal bersama mertuanya.
(Tribunnews.com/Sri Juliati, Tribun Jakarta/Rr Dewi Kartika H/Siti Nawiroh/Dwi Putra Kesuma)
Berita terkait Bu Wati lainnya