TRIBUNNEWS.COM - Inilah sosok Bu Wati, seorang wanita yang menuduh tetangganya pengangguran, tapi kaya.
Nama Bu Wati mendadak jadi bahan pembicaraan berbarengan dengan isu babi ngepet di Depok.
Tak lain setelah video ucapannya tentang seorang tetangga viral di media sosial.
Dalam video itu, Bu Wati mencurigai tetangganya yang pengangguran, tapi banyak uang.
Baca juga: Ketua RW 10 Desa Ragajaya Bogor: Kalau Pribadi Saya ya, Ibu Wati Ini Memang Ingin Terkena
Baca juga: Sosok Ibu Wati yang Viral Tuduh Tetangga Kaya karena Babi Ngepet, Buka Praktik Paranormal
Tak pelak, ucapan Bu Wati itu menuai respons masyarakat yang justru balik mencibirnya.
Puncaknya, Bu Wati yang merupakan seorang perantau diusir warga di kampungnya karena telah membuat malu.
Sosok Puput Nivala Wanita Trenggalek Hidup Sama Suami Bule di Finlandia, Nganggur Tapi Digaji Negara
SOSOK Nicholas Saputra, Aktor Tampan Idola Wanita yang Dikenal Misterius Tapi Punya Banyak Film Hits
Lantas, siapakah sosok Bu Wati?
Inilah sosok Bu Wati, wanita yang viral karena menuduh tetangganya punya pesugihan, sebagaimana dirangkum Tribunnews.com:
1. "Pengangguran, tapi banyak uang"
Sosok Bu Wati terkenal setelah melontarkan sejumlah kalimat yang menuai banyak komentar dari masyarakat.
Ia mengklaim punya tetangga yang membuat curiga.
Sebab, tetangga Bu Wati disebut pengangguran, tapi uangnya banyak.
"Dari kemarin saya sudah pantau, Pak. Orang ini dia berumah tangga, dia nganggur, tapi uangnya banyak."
"Saya sudah lewat rumahnya, sudah saya lemparin sesuatu di depan rumah biar ketahuan," ujar Bu Wati dalam potongan videonya yang viral tersebut.
Video Bu Wati itu beredar bersamaan dengan video tertangkapnya seekor babi yang konon babi ngepet alias babi jadi-jadian di Kampung Bedahan, Sawahan, Depok.
Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata babi yang sudah disembelih oleh warga memang binatang sebenarnya alias anakan babi.
Bahkan terungkap, isu babi ngepet itu hanyalah sebuah rekayasa alias karangan seorang pria bernama Adam Ibrahim.
Baca juga: Tuding Tetangga Babi Ngepet, Bu Wati Sempat Mencak-mencak Saat Diusir Warga, Bahkan Coba Bunuh Diri
Baca juga: Nasib Ibu Wati yang Tuduh Tetangga Nganggur Tapi Bayak Uang karena Ngepet, Kini Diusir Warga
2. Tak berkaitan dengan isu babi ngepet
Setelah video tuduhannya viral, Bu Wati sempat mengunggah video klarifikasi.
Ia mengaku tak terima karena disebut fitnah.
"Buat semuanya yang ada di grup manapun. Saya cuma mau bilang, tuduhan dan ucapan kalian di bulan suci Ramadhan ini, buat saya terima kasih banyak," kata Bu Wati.
Ia juga menegaskan tidak ada sangkut pautnya dengan isu babi ngepet di Depok.
"Saya mau tegasin, kalau saya tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan yang namanya bagong atau babi ngepet yang ada di kampung Bedahan."
"Jadi bukan saya, keluarga saya apalagi suami saya, yang bersangkut paut dengan bagong itu," tegasnya.
Bahkan Bu Wati tak segan akan melaporkan netizen yang menyebutnya telah memfitnah ke kantor polisi.
"Ucapan dan kata-kata itu bisa mencemarkan nama baik saya dan saya bisa melaporkannya," tegasnya.
3. Berujung minta maaf
Bukannya mendapat simpati, video kedua Bu Wati itu justru kembali mendapat cibiran.
Sosok Bu Wati kembali muncul, tapi kali ini untuk meminta maaf atas apa yang diucapkannya.
Sambil ditemani Ketua RW setempat, Bu Wati menyampaikan permintaan maafnya jika telah menyakiti hati tetangganya.
"Assalamualaikum wr wb, buat warga Kampung Baru Ragajaya."
"Pokoknya buat semua warga Kampung Baru yang saya tidak sebutkan satu per satu karena saya tidak apal," kata Ibu Wati.
"Saya mau minta maaf atas video tadi yang saya ucapkan."
"Seribu minta maaf dari ujung kaki sampai ujung kepala saya bener-bener minta maaf," tambah dia dalam video yang beredar di media sosial.
"Sekali lagi saya minta maaf, itu adalah kesalahan dari air ludah saya atau lidah saya."
"Saya mohon maaf sebesar-besarnya kalau memang ini menyakitkan warga Kampung Baru atau Ragajaya ya, saya terima kasih dan meminta maaf," sambung Ibu Wati.
Masih dari video itu, terungkap, Bu Wati adalah sosok pendatang di kampungnya dan hanya mengontrak.
Diketahui, Bu Wati mengontrak di Kampung Baru, Desa Ragajaya, Bojonggede, Kabupaten Bogor.
4. Paranormal buka pengobatan alternatif
Ternyata, Bu Wati membuka praktik pengobatan alternatif di rumah kontrakannya.
Hal ini disampaikan Ketua RW 10 Kampung Baru, Syarif Nurzaman.
"Walaupun dia warga saya, tapi saya tidak bisa pantau satu per satu, kan."
"Setahu saya dia pasang plang pengobatan alternatif, katakanlah paranormal," ujar Syarif Nurzaman dikutip dari TribunJakarta.
Ucapan Syarif terbukti dengan sebuah plang di depan gang kontrakan Bu Wati yang bertuliskan "pengobatan alternatif dll, Maryanti/Wati."
Walaupun membuka praktik pengobatan alternatif, tapi Syarif mengatakan, belum ada satu pun warganya yang berobat ke Bu Wati.
"Warga kampung sini sih belum ada yang berobat ke dia," bebernya.
Secara pribadi, Syarif menilai, Bu Wati adalah sosok yang ingin 'menunjukkan' dirinya agar lebih terkenal.
"Ibu Wati itu sebetulnya kalau buat pribadi saya, dia hanya orang yang ingin menunjukan dirinya, paranormal lah."
"Bu Wati membawa nama Kampung Baru ketika menuduh babi ngepet, orang Kampung Baru merasa tercemarkan."
"Dia cuma mau populer doang bahwa dia paranormal," timpalnya lagi.
5. Diusir warga
Setelah video ucapan dan permintaan maaf Bu Wati viral, ternyata warga di kampungnya banyak yang geram.
Mereka melihat Bu Wati memberikan klarifikasi dengan ekspresi yang tampak seperti 'tidak berdosa."
Alhasil setelah permintaan maaf, warga justru tambah gregetan bahkan hampir menggeruduk kontrakan Wati.
"Ekspresi Ibu Wati yang kesannya tidak berdosa, tidak bersalah, itu malah memancing warga lebih gregetan lah gitu," ucap Syarif Nurzaman.
Saking gregetnya, warga langsung mendatangi rumah Syarif meminta izin menggeruduk kediaman Wati.
Untungnya, Syarif bisa mereda kekesalan warganya.
"Ada yang lapor mau geruduk akhirnya saya lerai. Kata saya jangan, lebih baik cari solusi terbaik, warga akhirnya minta Ibu Wati diusir dari kampung sini,” ujarnya.
Syarif meminta warga sabar dan membiarkannya berkomunikasi langsung dengan Wati.
Namun reaksi Bu Wati tak disangka saat Syarif mendatanginya.
"Saya hanya berpesan warga, jangan ada yang berinteraksi dengan Ibu Wati."
"Cukup hanya saya dan jangan terjadi apa-apa di lingkungan saya."
"Akhirnya saya sampai ke ibu Wati, dia tidak terima," tuturnya.
Syarif mengatakan, Wati sempat mencak-mencak dan mengamuk, bahkan hingga mencoba bunuh diri.
Hingga pada akhirnya, warga meminta Wati angkat kaki dari kampungnya karena dinilai telah mencoreng nama baik.
6. Diduga hanya asal tuduh
Selain ucapannya, sikap lain Bu Wati yang juga membuat warga kesal adalah tak mau membeberkan siapa sesungguhnya tetangga yang disebut pakai pesugihan babi ngepet.
"Itu dia, saya pun minta keterangan identitas yang dituduh dia gak jelasin, itu yang bikin warga kesal," kata Syarif Nurzaman.
Masih kata Syarif Nurzaman, Ibu Wati diduga hanya asal tuduh.
"Kalaupun ada orangnya ya warga terima, dijelasin yang penting (identitasnya)," kata.
7. Tinggal di rumah mertua
Seorang warga, Kajor menjelaskan pengusiran terhadap Bu Wati dilakukan berdasarkan hasil musyawarah lingkungan.
Hasilnya, warga meminta Bu Wati angkat kaki dari kontrakannya yang berlokasi di RT 2 RW 10 Kampung Baru, Desa Ragajaya, Bojonggede, Kabupaten Bogor.
"Dari musyawarah lingkungan itu, warga meminta Ibu Wati pergi dari kampung sini, cuma itu saja," ucap Kajor dikutip dari TribunnewsBogor, Jumat (30/4/2021).
Bu Wati diusir karena warga sakit hati dengan apa yang dilontarkannya soal tuduhan babi ngepet.
Selain itu, warga merasa Ibu Wati telah mencemari nama baik Kampung Baru karena ucapannya.
"Karena isu yang berkembang itu kan yang menjadi babi adalah warga Kampung Baru. Jadi warga Kampung Baru tersinggung dan marah," kata Kajor.
Alhasil, Ibu Wati yang sudah setahun ngontrak di alamat tersebut terpaksa angkat kaki dan kini tinggal bersama mertuanya.
(Tribunnews.com/Sri Juliati, Tribun Jakarta/Rr Dewi Kartika H/Siti Nawiroh/Dwi Putra Kesuma)