TRIBUNNEWS.COM, TAKALAR - Nama Ketua DPC PDIP Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Andi Noor Zaelan, langsung terkenal.
Gara-gara berkelahi sesama anggota DPRD saat rapat anggota Badan Musyawarawah DPRD Takalar.
Mencabut double stick dari pinggangnya, Andi Ellang sapaannya membuat dua koleganya dari Partai PBB dan PAN terkapar.
Johan Nojeng dari Partai PBB menderita tujuh jahitan.
Enam di kepala satu di lengan karena pukulan double stick Andi Ellang.
Sementara legislator dari Partai PAN, Bakri Daeng Sewang, sempat dibawa ke RS sebelum memilih perawatan di rumahnya.
Informasi yang dihimpun Tribun Timur (Tribunnews Network), Andi Ellang tak terima karena Bakri Daeng Sewang dan Johan Nojeng tak setuju Ketua PDIP Takalar itu ditunjuk jadi Wakil Ketua Panitia LKPj Bupati Takalar.
Baca juga: Kronologi Anggota DPRD di Sulawesi Berkelahi Saat Rapat, Ketua PDIP Pukul Politisi PAN dan PBB
Kasus ini menyita perhatian karena terkait dengan pertanggungjawaban Bupati Takalar Syamsari Kitta yang saat ini berasal dari Partai Gelora. Dulunya dari PKS.
Adu jotos anggota DPRD Takalar yang melibatkan Johan Nojeng terjadi di Ruang Badan Musyawarah DPRD Takalar, Senin, (3/5/2021) sekitar pukul 14.00 Wita.
Berikut fakta-faktanya dirangkum tribun-timur.com:
1. Tanggapan Polisi
Kasubag Humas Polres Takalar AKP Zein membenarkan adanya perkelahian tersebut.
Menurut Zein, dari laporan yang diterimanya saat itu terjadi di DPRD Takalar sekira pukul sekira jam 2 siang tadi.
Dia menjelaskan saat itu digelar rapat Laporan keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Takalar.
"Kejadiannya sekitar jam 2 siang lewat, saat itu rapat LKPJ kejadianya, ujar Zein.
"Dalam rapat, Andi Nur Selang ditunjuk sebagai wakil ketua panitia terkait LKPJ," sambungnya.
Namun, kata Zein, dua orang anggota DPRD Takalar yakni Johan Nojeng dan Bakri Sewang tidak setuju atas penunjukan tersebut.
Terjadilah selisih paham antar bersangkutan.
2. Ketua PDIP pukul Johan dan Bakri
Andi Ellang yang juga Ketua DPC PDIP Takalar sapaan dari Andi Nur Selang pun memukul Johan dan Bakri.
"Dua orang ini tidak setuju atas penunjukan Andi Ellang sebagai wakil ketua panitia. Terjadilah kesalapahaman dan terjadi insiden tersebut (perkelahian)," ujarnya.
Dikatakan, Andi Ellang lalu memukul dua orang yang tak setuju itu.
Kemudian, mereka dilerai, namun Johan dan Bakri menyerang kembali.
Zein mengungkapkan bahwa tak lama setelah itu mereka pun dilerai.
3. Legislator PBB dan PAN dilarikan ke RS
Dan satu orang dilarikan ke RSUD Padjonga Dg Ngalle Takalar yakni Johan Nojeng dari PBB
Sedangkan Bakri juga turut ke RSUD Padjonga Dg Ngalle Bakri untuk divisum.
Saat ini Johan Nojeng masih dalam perawatan medis.
Zein mengaku pihaknya masih mendalami dan menyelidiki kronologi lengkapnya.
Begitupula terkait alat yang digunakan untuk memukul masih dalam penyelidikan kepolisian.
"Tapi kita masih mendalami dan menyelidiki kronologi lengkapnya," jelasnya.
Bakri dari Partai PAN juga ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Setelah visum dan perawatan dokter, ia memilih pulang ke rumah
4. Keterangan Pihak RS
Petugas IGD RSUD Padjonga Dg Ngalle Takalar, dr Astri Yul mengatakan Johan saat ini masih mendapatkan perawatan medis.
Dikatakan, Johan mengalami dua luka yakni di bagian bagian kepala dan luka robek dilengan kiri bawah.
Ada juga luka memar di dada kiri atas, serta di lengan kanan bawah atas.
Menurutnya, dari deskripsi Johan mengalami luka akibat terkena benda tumpul
"Lukanya terkena benda tumpul, dari deskripsi luka tidak ada luka senjata tajam," ujarnya.
Dikatakan, Johan masuk di IGD RSUD Padjonga Dg Ngalle Takalar sekira jam 3 sore.
"Korban tadi masih diobservasi di IGD,
"cuman pihak manajemen rumah sakit usulkan diistirahatkan dulu di kamar perawatan VIP Sakura," ucapnya.
Selain Johan, Bakri Daeng Sewang juga datang ke RSUD Padjonga Daeng Ngalle.
Bakri hanya datang untuk mengambil visum.
Ia mengalami luka ringan memar pada bagian lengan kanan bawah.
"Ada lagi tadi yang satu datang cuman datang visum saja, cuman luka memar sedikit di lengan kanan bawah," kata dr Astri Yul.
Setelah melakukan visum di RSUD, Bakri Daeng Sewang langsung pulang ke rumahnya.
5. Versi Johan Nojeng
Johan Nojeng mengatakan, insiden pemukulan yang dialaminya saat terjadi dapat.
Saat itu rapat komposisi pembentukan anggota pansus tersebut awalnya diwarnai debat alot.
"Sebelum insiden pemukulan dengan menggunakan double stick,
"kami sempat beradu argumentasi terkait pembentukan Pansus LKPJ bupati," kata Johan, Senin (3/5/2021).
Namun, tak lama kemudian, debat tersebut berubah jadi saling pukul antara anggota dewan hingga membuat dirinya terluka.
Keributan itu baru berhenti setelah Johan tersungkur dan bersimbah darah.
"Kepala saya berdarah dengan tujuh jahitan dan satu jahitan di tangan seblah kiri,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris DPRD Takalar Zulkarnain membenarkan adanya insiden tersebut.
"Iya benar ada insiden dalam rapat tadi," kata Zulkarnain.(tribun-timur.com)