Kombes Pol Burkhan Rudy Satria menambahkan, NA sengaja memesan jasa driver ojol tanpa aplikasi.
Ia meminta ayah korban, Bandiman, untuk mengantar sate yang sudah ditaburi racun ke rumah Tomy.
Baca juga: Kasus Sate Beracun Belum Berakhir Meski Nani Sang Pengirim Paket Sate Sudah Tertangkap
"Selain itu dia sengaja memesan ojek online tanpa aplikasi," kata Burkhan.
Diberitakan TribunJogja.com, NFP meninggal setelah memakan sate yang dibawa ayahnya, Minggu (25/4/2021).
Saat beristirahat, Bandiman tiba-tiba datangi seorang perempuan muda yang bermaksud meminta tolong mengantarkan paket takjil.
"Dia mengatakan bahwa tidak punya aplikasi, dan meminta mengirimkan paket takil ke seseorang bernama Tomi di Villa Bukit Asri, Sembungan, Kasihan, Bantul," ujarnya, Selasa (27/4/2021).
Namun sesampai di alamat yang dituju, rumah orang yang bernama Tomi tersebut terlihat sepi.
"Setelah saya hubungi, benar yang mengangkat bernama Tomi dan alamatnya juga benar."
"Tapi dia mengatakan bahwa tidak merasa memiliki teman yang bernama Hamid di Pakualaman."
"Lalu tomi mengatakan bahwa paket tersebut untuk saya saja untuk berbuka puasa," ungkapnya.
Sesampainya di rumah, ia bertemu dengan NFP yang baru pulang dari masjid.
"Kebetulan anak saya tidak begitu suka gudeg, anak saya memberikan gudeg ke saya itu dan memilih sate yang saya bawa."
"Tapi saya sempat makan dua tusuk sate, anak saya yang besar juga, tapi tidak merasakan apa-apa."
"Anak saya (NFP) kemudian disuapin istri saya, pakai lontong dengan bumbu sate."