TRIBUNNEWS.COM - Berikut berita populer regional dalam 24 jam terakhir.
Cerita pemudik asal Jakarta hendak ke Aceh terpaksa harus putar balik karena larangan mudik Lebaran 2021. Padahal, sudah berangkat sejak 3 Mei 2021.
Lalu, Gubernur Sumatera Utara Edi Rahmayadi yang melontarkan statement menohok saat ditanya mengenai komentar Wali Kota Medan, Bobby Nasution soal masalah lokasi karantina WNI yang datang dari luar negeri.
Kemudian, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang kembali beraksi melepaskan tembakan ke Polres Puncak Papua. Akibatnya, ratusan warga ketakutan dan memilih berlindung.
Selain itu, masih terkait larangan mudik Lebaran 2021, sebanyak 34 travel gelap diminta putar balik di Karawang.
Berita lain, soal perkembangan kasus sate beracun di Bantul, polisi menyebut NA dan Aiptu T membantah telah menikah siri.
Baca juga: Buronan Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 di Sukabumi Terlibat Pembuatan Bom di Condet
Berikut 5 berita regional selama 24 jam terakhir:
1. Cerita Pemudik Asal Jakarta Hendak ke Aceh, Berangkat Sejak 3 Mei, Disuruh Putar Balik di Asahan
Aturan penyekatan mudik juga diberlakukan di wilayah Kabupaten Asahan, Sumatera Utara mulai Kamis (6/5/2021).
Terlihat petugas gabungan TNI/Polri mulai melakukan razia di wilayah perbatasan.
Saat razia berlangsung, ada sejumlah kendaraan yang diminta memutar balik.
Termasuk dua di antaranya pemudik asal Jakarta yang mengendarai dua mobil pribadi hendak menuju Aceh.
Namun, perjalanannya terpaksa terhenti di Asahan.
Polres Asahan memaksa pemudik tersebut untuk putar balik.
"Pak, kami dari Jakarta mau ke Aceh. Kami di perbatasan Riau lewat pak, masa di sini enggak," kata pria berkupluk kuning itu kepada petugas.
Namun, petugas memberikan penjelasan bahwa pemberlakukan penyekatan mudik dilakukan mulai hari ini.
"Kemarin tanggal 5 masih diizinkan masuk pak, namun ini sudah masuk tanggal 6 pak," kata petugas kepolisian.
Pria itu mengaku berangkat dari Jakarta sejak Minggu (3/5/2021) untuk menghindari penyekatan.
2. Gubenur Sumut Balas Sindir Bobby Menantu Jokowi, Ada Apa?
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi melontarkan statement menohok ketika ditanya mengenai komentar Wali Kota Medan Bobby Nasution soal masalah lokasi karantina warga negara Indonesia yang datang dari luar negeri.
Menurut Edy Rahmayadi, Bobby Nasution terlalu mengada-ada.
Padahal, kata Edy, baik Satgas Covid-19 Sumut maupun Satgas Covid-19 Kota Medan merupakan tim yang sejak setahun terakhir selalu berkoordinasi, sama-sama bertugas dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona di wilayah Sumut.
Jadi, kata Edy, dia menganggap ketidaktahuan Bobby tersebut tidak mendasar sama sekali.
"Tanya sama dia (Bobby) dilibatkan atau tidak? Itu kan tim work, satu tim. Salah besar berarti dia," tegas mantan Pangkostrad itu, Kamis (6/5/2021).
Menurut Edy, penanganan virus corona di Sumut merupakan tugas semua elemen kepala daerah.
Bukan menjadi kewenangan masing-masing pemerintah kabupaten maupun pemerintah kota, termasuk dirinya, selaku Gubernur Sumut dan Kasatgas Covid-19 Sumut.
"Bukan tidak dilibatkan. Ini kan satu tim, kerjaan bukan sendiri-sendiri. Tim," ucapnya.
Bila Bobby tetap mengaku tidak tahu akan hal tersebut, maka Edy menyarankan agar menantu Presiden RI Joko Widodo itu untuk menanyakan langsung kepada Tuhan.
"Kalau tidak tahu, tanya Tuhan Yang Maha Tahu," ujar Edy usai salat zuhur berjamaah di Masjid Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman Medan.
3. KKB Kembali Beraksi Lepaskan Tembakan ke Polres Puncak Papua, Ratusan Warga Ketakutan dan Berlindung
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali menebar teror kepada masyarakat di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua dengan melakukan aksi penembakan ke arah kantor polisi, Kamis (6/5/2021).
Gerombolan pengacau keamanan tersebut melesatkan tiga tembakan ke arah Mapolres Puncak.
"Mereka melepas tembakan tiga kali ke Polres Puncak di Ilaga," kata Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri di Timika, Kamis.
Baca juga: Anggota Komisi I: Pelabelan KKB Sebagai Teroris Sudah Penuhi Unsur dalam UU Tindak Pidana Terorisme
Aparat keamanan, kata Fakhiri, tidak terpancing dengan aksi tersebut dan tidak melepaskan tembakan balasan.
Situasi keamanan di Distrik Ilaga dipastikannya tetap kondusif walau KKB melepaskan tembakan.
Namun, Fakhiri mengatakan, akibat aksi tersebut, ada seratusan warga dari arah Kampung Kimak yang saat ini berada di Kantor Bupati Puncak untuk berlindung.
"Sekitar 100 lebih warga dari arah Kimak saat ini di Kantor Bupati untuk berlindung, mereka takut jadi sasaran tembak KKB," kata Fakhiri.
4. Nekat Mudik, 34 Travel Gelap Diminta Puter Balik di Karawang
Direktur Jendral Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Budi Setiadi mengatakan, selama pelarangan mudik berlaku sejak Kamis (6/5/2021) dini hari tadi, setidaknya ada 34 travel gelap yang ditindak.
Adapun penindakan tersebut dilakukan kata Budi di pos penyekatan mudik simpangan Tanjung Pura, Karawang, Jawa Barat.
Keseluruhan travel gelap tersebut langsung diminta pihak kepolisian untuk putar balik, karena ditemui tetap nekat membawa penumpang untuk mudik meski sudah dilarang.
"Kendaraan travel (hingga sore ini) sudah ketangkap di sini sudah ada sekitar 34 travel gelap," kata Budi kepada awak media di Pos Penyekatan Tanjung Pura, Karawang, Kamis (6/5/2021).
Jalur Tanjung Pura ini sendiri kata Budi merupakan jalur alternatif para pemudik yang kerap dilintasi jika tidak melewati jalan tol, khususnya para pengendara sepeda motor.
"Jalan arteri memang sepeda motor lebih kita fokuskan, selain itu tetap kendaraan pribadi juga (dilakukan penindakan)," ucapnya.
Sementara untuk penindakan sepeda motor kata Dirjen Budi, setidaknya sudah ada 500 pengendara yang diputar balikkan selama penerapan pelarangan mudik diberlakukan.
5. UPDATE Kasus Sate Beracun di Bantul, Polisi Sebut NA dan Aiptu T Membantah Telah Menikah Siri
Kepolisian hingga kini masih terus mendalami kasus sate beracun di Bantul, Yogyakarta yang menyeret nama Aiptu T.
Sebelumnya tersiar kabar bila NA, si pengirim sate beracun memiliki hubungan spesial dengan Aiptu T.
Aiptu T pun sudah diperiksa penyidik Propam Polda DIY terkait kabar tersebut.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto mengatakan, pendalaman keterangan terhadap Aiptu T terus dilakukan jajaran Kepolisian.
Para penyelidik dan penyidik dari Propam Polda DIY masih terus melakukan pengumpulan bukti-bukti terkait kebenaran Aiptu T yang dikabarkan telah menikah siri dengan NA.
"Akan saya sampaikan berkaitan mister T bahwa yang bersangkutan sedang kami dalami. Nantinya kalau terbukti bahwa yang bersangkutan melakukan pelanggaran akan ditindak tegas," kata Yuliyanto, saat ditemui di Polda DIY, Kamis (6/5/2021).
Ia menambahkan, pengumpulan bukti-bukti terhadap Aiptu T juga terus dilakukan pihak kepolisian.
"Siapa pun yang melakukan pelanggaran baik itu disiplin, maupun kode etik maka akan kami lakukan penindakan sesuai prosedur," katanya.
(Tribunnews)