Warga sekitar lalu berinisiatif membawa para korban ke rumah sakit.
"Semalam kondisinya masih sadar semua, masih bisa keluar rumah," ungkap Abdul.
Lebih jauh Abdul mengungkapkan, para korban adalah remaja musala di dusunnya.
Sudah menjadi tradisi tahunan, setiap hari raya Idul Fitri warga membuat mercon ukuran besar.
Mercon-mercon ini dinyalakan di hari pertama dan harus habis.
Baca juga: Tangan Bocah 12 Tahun di Jombang Hancur Terkena Ledakan Mercon, si Penjual Diciduk Polisi
"Jadi hanya hari pertama saja dan harus habis. Hari ke-2 sudah habis, tidak ada ledakan lagi," tuturnya.
Warga tertutup kepada polisi
Polisi mengungkap sikap warga di sekitar lokasi kejadian tertutup.
Bukan hanya menutup diri dari polisi, warga sekitar disebut tidak beritikad baik membantu polisi.
Kapolsek Rejotangan, AKP Hery Poerwanto sempat kecewa dengan sikap warga yang tertutup.
Rumah-rumah dimatikan listriknya dan tidak ada yang mau memberikan keterangan.
"Saat kami ke lokasi semua rumah tertutup rapat, sementara warga yang kami temui tidak ada yang menunjukkan lokasi," terang Hery, Selasa (11/5/2021) siang.
Hery dan anak buahnya lalu memeriksa di sejumlah rumah sakit.
Akhirnya Hery menemui keberadaan korban di RSUD dr Iskak Tulungagung.