News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fakta Baru Ledakan Mercon yang Tewaskan 2 Pemuda di Tulungagung, Warga Sempat Menutup Diri

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi rumah yang rusak karena akibat ledakan mercon atau ledakan petasan di Tulungagung

TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Ledakan akibat mercon berukuran besar merenggut nyawa dua pemuda di Desa Sukorejo Wetan, Kecamatan Rejotangan, Tulungagung, Jawa Timur, Senin (10/5/2021) malam.

Ledakan tersebut terjadi di rumah Abdul Rahman, Dusun Bangunsari.

Tak hanya merenggut nyawa dua pemuda, ledakan mercon tersebut pun melukai sejumlah orang.

Korban meninggal dunia atas nama Masrosi (25) dan M Nuzul Ilham (21).

Sedang korban luka berat ada dua, Andik Sugianto (35) dan M Zaenal Arifin (23).

Sedangkan lima orang lainnya mengalami luka ringan, masing-masing atas nama M Giofani Prasetyo(21), Faisol Al Asnawi (27), Dani wijaya Putra (19) Shofian Efendi (20)dan Abil (21).

Menurut Kapolsek Rejotangan, AKP Hery Poerwanto, saat pukul 19.30 WIB pemilik rumah melihat sejumlah orang masuk rumah orang tuanya untuk membuat mercon.

Baca juga: Ledakan Mercon di Tulungagung, 2 Pemuda Tewas dan 7 Orang Terluka, Berikut Kesaksian Warga

“TKP adalah rumah kosong milik orang tua Abdul Rahman,” kata Hery.

Kemudian sekitar pukul 22.30 WIB terjadi ledakan besar di samping rumahnya.

Saat itu sejumlah orang sudah dalam kedaaan luka berat.

Sejumlah korban dievakausi jke RSUD dr Iskak Tulungagung dan RSI Madinah Ngunut.

“Total ada sembilan korban. Satu meninggal di lokasi, satu meninggal di rumah sakit,” ujar Hery.

Polisi sudah melakukan olah TKP pendahuluan dan menyita 2 mercon seukuran betis orang dewasa.

Ada juga tiga kantong bubuk mesiu.

Baca juga: Baru Pulang dari Brunei, Satu Keluarga TKI Asal Tulungagung Batal Djemput, Harus Jalani Isolasi

“Kami masih akan melakukan olah TKP tambahan,” pungkas Hery.

Rumah nyaris roboh

Rumah berdinding kayu nyaris roboh akibat ledakan mercon pada Senin (10/5/2021) sekitar pukul 22.30 WIB.

Genteng rumah rontok karena dorongan kuat dari arah dalam.

Baca juga: Ledakan Mercon Setinggi 1 Meter di Pekalongan Tewaskan Seorang Remaja

Sementara di dalam rumah benda-benda berantakan.

Bau mesiu juga tercium sangat kuat di sekitar rumah.

Dua orang meninggal dunia dan tujuh lainnya terluka akibat ledakan mercon.

"Ini rumah ayah saya, saya gunakan untuk menyimpan kayu," ucap Abdul Rahman, Selasa (11/5/2021).

Menurut Abdul, rumah ini dalam kondisi gelap karena hanya dipasang lampu di bagian depan.

Dirinya tidak tahu pasti kapan para korban masuk rumah.

Abdul mengaku terbangun setelah terjadi ledakan besar.

Baca juga: Petasan Meledak, 2 Warga Tewas, Tubuhnya Sudah Tak Utuh Lagi

"Saya kondisi sudah tidur, tiba-tiba ada ledakan besar. Saya juga bingung," sambung Abdul.

Saat itu para korban terluka keluar rumah.

Mereka berupaya mencari pertolongan.

Warga sekitar lalu berinisiatif membawa para korban ke rumah sakit.

"Semalam kondisinya masih sadar semua, masih bisa keluar rumah," ungkap Abdul.

Lebih jauh Abdul mengungkapkan, para korban adalah remaja musala di dusunnya.

Sudah menjadi tradisi tahunan, setiap hari raya Idul Fitri warga membuat mercon ukuran besar.

Mercon-mercon ini dinyalakan di hari pertama dan harus habis.

Baca juga: Tangan Bocah 12 Tahun di Jombang Hancur Terkena Ledakan Mercon, si Penjual Diciduk Polisi

"Jadi hanya hari pertama saja dan harus habis. Hari ke-2 sudah habis, tidak ada ledakan lagi," tuturnya.

Warga tertutup kepada polisi

Polisi mengungkap sikap warga di sekitar lokasi kejadian tertutup.

Bukan hanya menutup diri dari polisi, warga sekitar disebut tidak beritikad baik membantu polisi.

Kapolsek Rejotangan, AKP Hery Poerwanto sempat kecewa dengan sikap warga yang tertutup.

Rumah-rumah dimatikan listriknya dan tidak ada yang mau memberikan keterangan.

"Saat kami ke lokasi semua rumah tertutup rapat, sementara warga yang kami temui tidak ada yang menunjukkan lokasi," terang Hery, Selasa (11/5/2021) siang.

Hery dan anak buahnya lalu memeriksa di sejumlah rumah sakit.

Akhirnya Hery menemui keberadaan korban di RSUD dr Iskak Tulungagung.

Berdasar pengakuan para korban, Hery lalu kembali ke Desa Sukorejo Wetan untuk mencari lokasi ledakan.

Ada titik terang ketika polisi mendengar suara tangisan dari sebuah rumah warga.

Baca juga: Geger Mayat Pria Tewas Membusuk di Tulungagung, Diduga Korban Perampokan

Ternyata keluarga itu berduka karena anggota keluarganya jadi korban ledakan.

Dari situ polisi akhirnya dapat petunjuk lokasi ledakan.

"Warga menutup diri tidak mau melaporkan. Mereka yang kami tanya juga tidak mau menunjukkan," ungkap Hery.

Polisi sempat berputar-putar di dekat lokasi ledakan karena tidak ada warga yang mau menunjukkan.

Seorang warga di rumah duka akhirnya menunjuk arah, tapi tidak menunjukkan lokasi pastinya.

Polisi akhirnya berhasil menemukan titik Ledakan.

Selasa dini hari tim Polsek Rejotangan dan Inafis Satreskrim Polres langsung melakukan olah TKP.

Saat itu ditemukan tiga mercon seukuran betis.

Polisi sempat minta tolong pinjam ember kepada warga untuk merendam petasan itu, namun tidak ada satu pun yang memberikan.

Polisi harus mengambil ember dari Mapolsek Rejotangan.

"Ada dua kantong bubuk mesiu tersisa yang diamankan," ujar Hery.

Serbuk mesiu yang ditemukan di lokasi sekitar 4 kilogram.

Hasil olah TKP Selasa siang, ada dua selongsong kertas, sumbu petasan, ponsel dan sandal ditemukan.

Penulis: David Yohanes

Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul FAKTA Baru Ledakan Mercon Tulungagung, Warga Justru Tak Mau Bantu Polisi Meski Ada Korban Tewas

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini