News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mudik Lebaran 2021

6 Tahun Tak Pulang Kampung, Wanita Ini Nekat Mudik, Pilih Dipenjara Daripada Putar Balik

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas gabungan melakukan penyekatan pemudik di Pos Gamon, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (8/5/2021) malam. Dalam penyekatan pemudik yang mayoritas pengendara roda dua tersebut, pemudik diarahkan untuk memutar balik menuju Jakarta, namun banyak pemudik yang menerobos penyekatan ini. Tribunnews/Irwan Rismawan

TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG -- Carlina (41), seorang mantan pekerja migran Indonesia (PMI), nekat ke kampung halaman, meski sudah tahu ada larangan mudik sebagai antisipasi penularan covid-19.

Bahkan ia tak peduli harus berurusan dengan pihak berwajib karena niatnya tersebut. Bahkan memilih dipenjara daripada kembali ke daerah awalnya.

Carliana (41) tadinya disuruh berputar di Pos Penyekatan Tanjungpura, Karawang, Selasa (11/5/2021) dini hari.

Dia menegaskan hanya ingin pulang setelah melakukan perjalanan dari Bogor.

Tujuannya adalah Pemalang, Jawa Tengah.

Dia mengatakan sudah bertahun-tahun dia tak berkumpul bersama anaknya di kampung halaman.

Saat diminta putar balik, Carliana menghentikan motor matik berwarna merah hitam tepat di depan barisan petugas gabungan.

"Saya enggak mau (putar balik). Lebih baik dipenjara daripada dengar anak saya nangis," ujar Carliana kepada petugas.

Baca juga: Jangan Mudik, Wamendag Ajak Masyarakat Beli Bingkisan Tanda Mata Lewat E-Commerce

Baca juga: Pria Asal Majalengka yang Hina Polisi karena Tak Bisa Mudik Ternyata Positif Covid-19

Baca juga: Lewati 3 Provinsi dengan Bekal Surat Gugus Tugas, Pemudik Asal Medan Dipaksa Putar Balik di OKI

Carliana mengaku sudah enam tahun tak berkumpul bersama anak-anaknya.

Tahun lalu, ia baru saja pulang dari Taiwan.

"Sudah enam tahun enggak bisa kumpul," kata dia.

Carliana (berhelm merah) saat dihentikan petugas di penyekatan di Karawang, Selasa (11/5/2021) dini hari. (Kompas.com)

Meski sempat emosi dan beradu argumen, Carliana kemudian bersedia diajak menepi dan ditenangkan.

Selain polwan, Kasat Lantas Polres Karawang AKP Rizky Adi Saputro pun ikut menenangkan.

Kepada Rizky, Carliana menceritakan alasan dia ngotot ingin mudik.

Dengan berbagai pertimbangan, Carliana akhirnya diizinkan melanjutkan perjalanan secara lisan.

Baca juga: Mudik Dilarang Tapi 138.000 Kendaraan Pribadi Keluar dari Jakarta Setiap Hari

"Sekarang foto sama saya, sebagai bukti diizinkan melanjutkan perjalanan secara lisan. Silakan tunjukkan pada petugas di pos selanjutnya. Namun, hanya berlaku di wilayah Karawang saja," kata Rizky kepada Carliana.

Kepada awak media, Carliana bercerita bahwa sejak pulang sebagai TKI dari Taiwan, ia belum bisa berkumpul dengan seluruh anak-anaknya.

Terutama si bungsu yang duduk di bangku SMP dan mondok di pesantren.

"Kalau anak nangis saya enggak bisa tahan," kata dia.

Ribuan pemudik yang mengendarai sepeda motor berhasil menjebol barikade penyekatan di Jalur Pantura Kedungwaringin, perbatasan Kabupaten Bekasi- Karawang, pada Minggu (9/05/2021) pukul 22.40 WIB. (WartaKota/Muhammad Azzam)

Carliana mengaku tak akan menyerah demi bisa berkumpul dengan anak-anaknya.

"Sudah enam tahun (enggak kumpul). Ini tahun ketujuh. Saya harus berjuang demi anak-anak," kata dia.

Carliana juga menyebut ia tak bisa lagi kembali ke Taiwan lantaran negara tersebut menutup kedatangan tenaga kerja asing akibat pandemi Covid-19.

Ia pun kini bekerja di Bogor.

Apesnya, kata Carliana, kartu ATM dari satu bank di Taiwan miliknya terblokir.

Untuk memulihkannya, Carlian harus kembali ke negara itu.

"Pandemi ini benar-benar (berdampak) pada saya," kata dia. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Tak Ingin Anak Menangis Setelah 6 Tahun Tidak Bertemu, Pemudik Ini Pilih Dipenjara Ketimbang Balik

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini