Hanya saja, usaha pihak desa dan tetangganya membawa Basyir berobat ke rumah sakit jiwa tak kunjung berhasil. Basyir pun seringkali lolos dan bisa pulang sendiri tanpa diduga.
"Kalau dia (basyir) dibawa ke rumah sakit, ibunya senang, merasa aman. Warga pun senang karena merasa tidak terancam."
"Tetapi kalau pulang, ibunya itu yang jadi musuh pertama saat kambuh," ujarnya.
Kata Rohmad, Basyir mempunyai 4 saudara yang pergi meninggalkan rumah karena merasa terancam.
Hanya dua orang saja yang menempati rumah gubuk itu hingga insiden meninggalnya Romsih terjadi.
"Korban itu kerjanya serabutan, ya untuk makan dirinya dan anaknya itu. Anaknya kalau makan maunya lauk yang mewah seperti daging, ibunya kewalahan."
"Tadi pagi padahal baru dari sini (rumah Rohmad) minta makan dan minum untuk anaknya," jelas Rohmad.
Ia pun sempat kaget mendengar Romsih meninggal. Rohmad mengaku kasihan terhadap korban yang sudah banting tulang mencari makanan untuk anak dan dirinya.
"Tadi sudah ramai-ramai banyak polisi. Jam 10-an dibawa sama polisi jenazahnya dan anaknya juga."
"Ibunya beberapa hari sempat tidur di rumah tetangga gak berani pulang takut sama anaknya," tutur Rohmad.
Kasatreskrim Polres Kendal, AKP Tri Agung Suryomicho membenarkan adanya seorang nenek yang ditemukan meninggal tiba-tiba di dekat rumahnya di Kecamatan Ngampel.
Karena warga curiga adanya kasus penganiayaan, pihaknya pun melakukan outopsi oleh tim Dokkes dan DVI Polres Kendal untuk mengetahui pasti penyebab kematiannya.
Sementara dari hasil olah TKP, lanjutnya, disimpulkan tidak ada unsur pembunuhan.
"Anak korban, pengakuan dari perangkat desa setempat beberapa kali masuk ke rumah sakit jiwa."
"Ada 4 anak lain namun sudah meninggalkan rumah, hanya tinggal berdua di rumah itu. Lebih lanjut kita tunggu hasil outopsi," jelasnya. (Sam)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Pantura.com dengan judul Nenek Romsih Warga Ngampel Kendal Tewas di Halaman Rumah Tetangga, Diduga Dianiaya Anaknya