TRIBUNNEWS.COM, KONAWE UTARA - Penemuan seekor babi terlelap tidur di atas ranjang pasangan suami istri di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara membuat heboh warga.
Peritiwa tersebut pun viral, setelah videonya tersebar luas di media sosial.
Kejadian tak biasa tersebut diketahui terjadi di sebuah rumah warga di Desa Watukila, Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Jumat (14/5/2021) malam.
Dalam video berdurasi 36 detik, tampak seekor babi berwarna hitam terbaring di atas ranjang berlapiskan sprei.
Tepat di bagian mulutnya, terdapat masker tertindih dalam posisi terlepas.
Di bagian perut, punggung hingga ekor babi tersebut, terdapat bantal dan guling.
Keberadaan hewan mamalia itu sontak membuat kaget pemilik rumah.
Baca juga: Viral Babi Bermasker Tidur di Ranjang Pasangan Suami Istri di Konawe, Pemilik Rumah Beberkan Fakta
Kejadian tersebut lantas diabadikan dalam sebuah video oleh pemilik rumah.
"Ditemukan babi ngepet di sini, belum matikah itu, jadi bagaimana mi ini," kata seorang warga yang sedang merekam.
Kejadian itu membuat geger warga setempat.
mereka pun berbondong-bondong berdatangan untuk menyaksikan kejadian langka itu.
Meski pun sudah ramai dikerubuti warga, babi itu tak kunjung bangun dan terus terbaring.
Baca juga: Setelah Babi Ngepet, Kini Muncul Kekaisaran Sunda Nusantara di Depok
Masih dalam tayangan video tersebut, warga kemudian terlihat berupaya menangkap babi tersebut dengan menggunakan seutas tali dan tongkat.
Setelah babi yang sedang asyik tertidur di atas sepring bed tersebut ditangkap, lantas babi tersebut diikat di tiang listrik dan menjadi tontonan warga.
Warga menduga bila babi tersebut merupakan babi jadi-jadian alias babi ngepet.
Kronologi penemuan
Pemilik rumah Daeng Bajji mengungkap kronologi penemuan babi misterius tersebut.
Awalnya, Daeng Bajji bersama keluarganya pergi berekreasi ke pantai pada Jumat (14/5/2021) siang.
Ia tidak mengatuhi pasti dari mana asal babi berukuran tidak terlalu besar tersebut.
Babi berwarna hitam tersebut menurut Daeng Bajji pertama kali ditemukan anak tinggalnya.
Saat itu, ia bersama keluarganya baru pulang berlibur pada Jumat malam.
Baca juga: Geger Babi Hutan Masuk Permukiman Warga di Cianjur, Gerak-geriknya Seperti Kehausan dan Tersesat
Tiba-tiba, anak tinggalnya mendengar suara seperti orang mengorok dari dalam rumah.
"Anak yang tinggal di sini dia dengar ada mengorok, kenapa ada orang tidur dalam kamar, padahal tidak ada anaknya ibu," kata Bajji menirukan cerita saksi saat ditemui di rumahnya, Sabtu (15/5/2021).
Saksi mata pun mencoba mencari tahu sumber suara tersebut dengan mengintip melalui cela dinding rumah.
Akhirnya, melihat babi tersebut terbaring di atas ranjang spring bed.
Asal usul masker
Daeng Bajji pun mengungkap asal usul masker yang ditindih tepat di mulut babi berukuran tak cukup besar itu.
Masker itu merupakan milik menantu perempuannya yang disimpan di atas kasur bersama kerudung setelah dipakai saat salat Idul Fitri 2021.
"Jadi itu masker di bawah mulutnya (babi) jadi orang kira itu babi pakai masker padahal tidak," katanya saat ditemui di rumahnya, Sabtu (15/5/2021).
Daeng Bajji pen mengaku sebelum penemuan babi tersebut, dirinya sempat kehilangan uang sebesar Rp5 juta di dalam kamarnya.
Namun, babi hitam itu mati saat akan diamankan aparat polisi setempat setelah sebelumnya ditangkap warga dan diikat di tiang listrik.
Kata tokoh agama
Tokoh agama Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menanggapi fenomena munculnya isu babi ngepet baru-baru ini.
Ketua Tanfidziah Nahdlatul Ulama Konawe, Malik Fanani mengatakan, pesugihan babi ngepet memang benar adanya.
Baca juga: Bahas Heboh Babi Ngepet Bareng Anang dan Ashanty, Gus Miftah: Hidup Susah, Belajar Iman yang Benar
Namun, terkait kemunculannya di Kabupaten Konawe Utara (Konut) baru-baru ini merupakan isu belaka.
"Memang ada pesugihan babi ngepet tapi beberapa yang muncul baru baru ini hanya orang pengen tenar," kata Malik Fanani via whatsapp, Senin (17/5/2021).
Ia menegaskan, sihir dan sejenisnya akan tetap ada, bahkan secara umum di Indonesia hingga saat ini masih ada orang yang menempuh jalan tersebut untuk menggapai tujuan.
"Tapi tanggal kita saja mau memilih yang mana. Sampai saat ini banyak para pemimpin, tokoh politik, partai yang datang dan percaya sama yang begitu (Pesugihan)," katanya.
"Orang yang baik akan datang ke kiyai, tapi juga ada yang datang ke dukun," jelasnya. (tribunnews.com/ tribunsultra.com/ Arman Tosepu/ Fadli Aksar)
Sebagain dari artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Tokoh Agama Konawe: Praktik Pesugihan Babi Ngepet Ada untuk Tujuan Tertentu, Tapi di Konut Cuma Isu