Terlebih kata Ronny saat ini Kelurahan Cimahpar akan menjadi RW zona hijau.
Sejak awal kata Ronny pihaknya juga sudah melakukan pemantauan.
"Kami sudah berkomunikasi sejak awal dengan para RT RW terutama yang paling utama ada kepada rumah kosan dan kontrakan karena saya takutnya mereka membawa rekan datang kesini tapi perjam sekarang tidak ada laporan memang belum ada yang datang," katanya.
Baca juga: Spanduk Warga Minta Pemudik Swab dan Isolasi Mandiri Bermunculan di Tangsel, Bekasi dan Jakarta
Sementara itu Babinkamtibmas Kel Cimahpar Aiptu Ipung Sujatmiko menyambut baik Satgas Covid-19 di RW Siaga yang memang berada dibawah binaannya.
"Sangat mendukung dan mengapresiasi terhadap upaya warga binaan Satgas Covid-19 di tingkat RW terutama di RW 16 Cimahpar terkait pemasangan spanduk juga mendukung kepada warga supaya selektif atau waspada terhadap pemudik yang datang ke tempat itu," ujarnya.
Selain itu pihaknya juga terus melakukan kordinasi dengan RT/RW dan Kelurahan dalam mengontrol memantau dan mengawasi pendatang agar melampirkan surat bebas Covid-19.
Pemudik Tanpa Rapid Test Dilarang Masuk, Warga Kartini Jakarta Pusat Buat Spanduk Penolakan
Spanduk bertuliskan tangan di lingkungan RW 05 Kelurahan Kartini, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat menarik perhatian .
Warga setempat dengan tegas menolak kepulangan para pemudik dari daerah tanpa test covid-19.
"Kami warga Kartini menolak pemudik tanpa rapid test (Covid-19)," demikian pada spanduk tersebut, Sabtu (15/5/2021).
Warga RW 05 Kelurahan Kartini, Surya (40), mengatakan spanduk tersebut dipasang sejak Sabtu (15/5/2021) kemarin.
Dia menjelaskan, pemasangan spanduk ini mendapat dukungan dari tokoh masyarakat setempat dan pihak kepolisian.
"Kami mendapat dukungan mereka semua. Karena kami ingin membantu pemerintah menghilangkan Covid-19," ucap Surya, saat ditemui di lokasi.
"Bagi warga Kartini yang sudah mudik, kami mohon untuk tes Covid-19 dulu saat sampai lagi di Jakarta," lanjut dia.