Pasalnya basket merupakan olahraga permainan dengan tempo yang tinggi, adu fisik, dan kecepatan menjadi satu dasar dari pemainan ini. Maka kontak tubuh dalam pertandingannya adalah hal yang tidak bisa dihindari.
Kepala UPT Maguwoharjo, Sumadi membenarkan jika GOR Klebengan yang sering dipakai untuk basket dan badminton itu sudah mengalami banyak kerusakan dari sisi lantai dan atap yang bocor.
Namun jika ditanya soal standar atau tidak, ia mengatakan bahwa standar lapangan juga tidak melupakan ukuran dari luas lapangan, tinggi tiang, ukuran papan pantul, dan jaring.
"Ya, kalau dilihat standar atau tidak, GOR Klebengan itu memang lantainya rusak," ucapnya.
Sebagai informasi, GOR Klebengan merupakan sarana dan prasarana milik Pemerintah Kabupaten Sleman, yang dikelola langsung oleh UPT Maguwoharjo bersama beberapa lapangan lainnya.
Baca juga: Nirmala Dewi: Timnas Basket Putri 3x3 Harus Bikin Bangga Indonesia di Kualifikasi Olimpiade
Renovasi
Adapun, Sumadi membeberkan jika pihaknya akan segera merenovasi GOR Klebengan menggunakan anggaran tahun 2021. Survei dan riset sudah dilakukan sejak sekitar bulan Februari lalu.
Renovasi yang akan dilakukan menggandeng Dinas Pekerjaan Umum (PU) serta berkoordinasi dengan pengurus Perbasi DIY sebagai pihak yang akan menjadi acuan membuat lapangan standar FIBA.
"Kita rencanakan renovasi itu menejalang Porda 2022 nanti, kalau hitungan kemarin dengan Dinas PU, kita akan ganti lantai parket itu dengan kualitas yang lebih baik, tentu nanti acuan standarnya dari Perbasi," paparnya.
Soal kesulitan dalam pengelolaan Gor Klebengan, Sumadi mengatakan jika perawatan yang dilakukan memerlukan dana yang tidak sedikit, apalagi UPT Maguwoharjo hanya tinggal menerima GOR Klebengan, tanpa ikut dalam pembangunannya sejak awal.
“Untuk perawatan saja perlu dana yang banyak," tutupnya. (tsf)
Baca juga: Timnas Basket Indonesia Tambah Lagi Satu Pemain Naturalisasi