TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN - Jasad komposer musik gereja Yulius Panon Pratomo ditemukan di Sungai Bengawan Solo, Sragen pada Senin (24/5/2021).
Setelah jasad korban ditemukan, pihak keluarga Yulius meminta untuk melakukan proses autopsi di RSUD dr. Moewardi Surakarta pada Selasa (25/5/2021) sekitar pukul 09.40 WIB.
Lantas seperti apa hasil autopsinya?
Kasubag Humas Polres Sragen, AKP Suwarso menjelaskan, menurut hasil autopsi, jasad korban telah membusuk.
"Berdasarkan hasil autopsi, kondisi korban sudah membusuk dan tidak ditemukan tanda kekerasan," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Rabu (26/05/2021).
Terkait dugaan tenggelam, Suwarso mengatakan, tidak ditemukan tanda-tanda tenggelam.
"Tanda-tanda tenggelam tidak ditemukan karena pada saluran pernafasan bersih," tambahnya.
Ia menyebut, tidak dapat mendeteksi adanya riwayat penyakit jantung, pasalnya kondisi jantung telah membusuk.
Dugaan sementara, Yulius Panon meninggal karena kekurangan oksigen.
"Ditemukan tanda-tanda aksefia atau adanya kekurangan oksigen, sehingga dugaan sementara korban meninggal karena kekurangan oksigen," jelasnya.
Terkait adanya dugaan pembunuhan, Kasat Reskrim Polres Sragen, AKP Guruh Bagus Eddy Suryana mengatakan, masih menunggu hasil autopsi resmi dari RS. Moewardi.
"Belum bisa kami pastikan, nanti kami tunggu resminya dari Moewardi, nanti akan kami sampaikan" ujarnya.
Hingga saat ini, Polres Sragen telah memeriksa 2 orang saksi yang merupakan kerabat Yulius Panon.
"Saat ini baru kami interogasi 2 orang (saksi), kerabat almarhum, karena saat ini sendiri, keluarga masih berduka, pemeriksaan dilanjutkan setelah keluarga selesai berduka" katanya.
Menghilang Misterius
Kabar mengejutkan datang dari komposer musik Gereja dan pelatih paduan suara Yulius Panon Pratomo.
Sebab, Yulius hilang sejak Minggu (23/5/2021) pagi.
Sampai 1×24 jam dia belum juga ketemu.
Padahal Yulius Panon Pratomo rencanakannya akan mengelar konser di Solo.
Manager Rumah Musik Nafs-i-gira, Esa menjelaskan, dirinya terakhir bertemu Yulius sebelum istirahat di tempat penginapan di Solo.
"Sekitar pukul 00.30 WIB para rekan-rekan Nafs-i-gira akan beristirahat, Mas Yulius masih mengoperasikan labtopnya," jelasnya kepada TribunSolo.com, Senin (24/5/2021).
Baca juga: Hilang Tanpa Jejak, Mayat di Bengawan Solo Benar Komposer Musik Gereja Yulius,Jenazah Akan Diautopsi
Barulah sekitar pukul 04.00 WIB, Esa menyadari tak melihat keberadaan komposer musik Gereja tersebut.
"Bangun tidur saya cek, beliau sudah enggak di Kamar, keadaan lantop masih menyala dan WhatsApp terakhir dilihat sekitar pukul 02.00 WIB," jelasnya.
Hilangnya Yulius membuat seluruh tim Nafs-i-gira mencari keberadaannya.
"Minggu pagi kita mencari di Solo Baru, Goa Maria, Taman Doa Alpha Omega, Kleco, Purbayan, Pasar Gede karena kita tau beliau bukan orang Solo jadi kita datangi lokasi yang kemungkinan ia hafal," jelasnya.
Ia menambahkan pada Minggu Sore, melakukan pencarian di Semua Rumah Sakit di Solo.
"Malamnya kita perluas pencarian di luar Solo, sampai Klaten," jelasnya.
Upaya pencarian belum membuahkan hasil, keberadaan Yulius tidak diketahui.
Baca juga: Jenazah Komposer Musik Gereja Yulius Panon Ditemukan di Bengawan Solo, Manajer Ungkap Kebiasaannya
Esa menambahkan, hilangnya ini tak seperti kebiasaanya saat akan lakukan perenunggan.
"Bisanya kalau pergi ngabari, kebiasaanya kan sering menyendiri untuk mencari inspirasi," jelasnya.
Namun sampai hari ini belum ada kabar akan keberadaan Yulius Panon Pratomo.
Esa berpesan untuk menghubungi nomor 0898-2966-070, apabila mengetahui keberadaanya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Jasad Yulius Panon Ditemukan di Sungai Bengawan Solo, Polisi: Tidak Ada Tanda-tanda Tenggelam,