TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria tewas setelah tertimbun selama delapan jam di tanah galian sumur.
Korban tewas diduga karena kekurangan oksigen.
Insiden itu menimpa I Wayan Sujana (56), warga Lingkungan Menega, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Bali.
Saat kejadian, Sujana sedang melakukan penggalian sumur bersama dengan seorang rekannya.
Adapaun lokasi kejadiannya di Banjar Anyar, Kampung Saba, Desa Air Kuning, Kecamatan Jembrana.
Kapolsek Jembrana, IPTU I Putu Budi Santika mengatakan, kejadian untuk korban yang meninggal akibat kecelakaan kerja terjadi kemarin Sabtu 29 Mei 2021, sekira pukul 13.30 Wita.
Korban dilketahui tertimbun tanah saat melakukan penggalian sumur, di halaman belakang rumah I Gusti Putu Sujendra.
Baca juga: Bripka Heri Susilo Tewas Terseret Ombak Setelah Berusaha Menolong Putranya
Dari keterangan tim medis, bahwa korban mengalami Hipoksia atau kekurangan oksigen.
“Dari data tim medis, korban memiliki tinggi badan 165 centimeter, mengalami kaku pada tubuh korban dan tidak di temukan lebam pada tubuhnya. Diperkirakan meninggal karena Hipoksia/kekurangan oksigen,” ucapnya Minggu 30 Mei 2021.
Dijelaskannya, saat itu korban bekerja dengan seorang rekannya.
Rekannya bekerja membongkar sumur, mulai Jumat 28 Mei 2021 sekira pukul 08.00 Wita hingga pukul 12.00 Wita.
Pada pekerjaan hari pertama dihentikan karena cuaca hujan. Akhirnya, dilanjutkan pada Sabtu 29 Mei 2021 sekira pukul 08.00 Wita.
Pada pukul 12.00 wita korban berserta rekannya yang juga saksi, beristirahat dan pukul 13.00 wita korban melanjutkan pekerjaan pembongkaran sumur.
Dan rekannya dua orang membantu di atas sumur.
Baca juga: Dua Remaja yang Kemah di Pantai Ngluwen Gunungkidul Terseret Ombak, 1 Orang Ditemukan Tewas
“Saat korban hendak bergiliran dengan rekannya untuk melakukan pembongkaran sekitar pukul 13.30 wita terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan korban tertimbun di dalam sumur,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana Dewa Hendri mengaku, petugas gabungan dari pos pertolongan dan pencarian Jembrana, Polsek Kota Jembrana, Brimob Datasemen C Polda Bali dan BPBD Jembrana melakukan evakuasi.
Labilnya tanah di sekitar sumur, menghambat petugas gabungan melakukan evakuasi korban.
Korban baru bisa diangkat sekurang lebih delapan jam setelah tertimbun.
“Korban baru berhasil dievakuasi dari sumur sedalam delapan meter tersebut hampir delapan jam dengan kondisi meninggal dunia,” bebernya.
(TribunBali.com/I Made Ardhiangga Ismayana)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Diduga Kekurangan Oksigen, Sujana Tewas Setelah 8 Jam Tertimbun Tanah di Dalam Sumur di Jembrana