News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Diduga Alami Gangguan Jiwa, Pria di Bone Tewas Gantung Diri, Korban Pernah Lukai Lehernya Sendiri

Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi seorang pria di Bone mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

TRIBUNNEWS.COM - Kasus bunuh diri terjadi di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Diketahui identitas korbannya adalah pria bernama Wahid (40).

Warga Dusun Benrongeng, Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone itu mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Mayat Wahid ditemukan di sebuah kebun pada Rabu (2/6/2021) pagi.

Ia ditemukan meninggal dunia pertama kali oleh iparnya bernama Hade (41) saat berjalan ke kebun.

Baca juga: Suami Kabur dari Tahanan lalu Ditemukan Tewas Gantung Diri, sang Istri Sebut Ada Kejanggalan

Tidak ditemukan tanda kekerasan dan pihak keluarga menolak untuk melakukan autopsi.

Kanit Reskrim Polsek Lappariaja, Aiptu Alias mengatakan, sebelum ditemukan tewas tergantung pukul 10.00 Wita, Wahid pernah melakukan percobaan bunuh diri Minggu 30 Mei 2021.

Awal percobaan bunuh diri Wahid ketika keluarganya bernama Ruse (51) menyuruh Wahid pergi makan.

Dia pun langsung menurut dan berjalan ke dapur.

Namun bukannya makan, Wahid malah mengambil pisau dan menusuk lehernya.

Baca juga: Usai Cekcok dengan Istri, Pemuda di Bengkayang Gantung Diri, Tulis Pesan Terakhir di Tembok Rumah

Suasana saat polisi melakukan olah TKP. (TribunTimur/Istimewa)

"Empat hari lalu almarhum sempat mencoba mengakhiri hidup dengan menusukkan pisau ke lehernya," jelasnya.

"Wahid mengalami luka tusuk di leher sedalam satu centimeter," tambahnya.

Beruntung, nyawanya waktu itu masih bisa tertolong. Dia langsung dilarikan ke Puskesmas Lappariaja.

"Sempat melakukan percobaan bunuh diri sebelum ditemukan meninggal tergantung di pohon pagi tadi," tuturnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini