Alih-alih membawa ke kediamannya Komplek Pembangunan 1 Jalan Jafri Zamzam, Kelurahan Belitung Selatan, dia justru membawa korban ke sebuah rumah kosong yang menjadi TKP pembunuhan tersebut.
Sekitar pukul 02.00 dini hari itulah momen berdarah di Gang keluarga terjadi. Di mana sang pelaku, HP mengaku hanya menghabiskan waktu kurang lebih 3 menit untuk memenggal kepala R, menggunakan pisau yang sudah biasa ia bawa.
"Kebetulan lagi bawa pisaunya, biasa digunakan untuk mengupas buah ampalam," aku H saat diwawancarai awak media.
Dirinya mengaku begitu jengkel lantaran terus dimintai uang oleh korban.
Ditanya alasan dirinya menggorok korban adalah lantaran menurut HP, jika sudah putus kepalanya, otomatis korban sudah meninggal.
Sebelum meregang nyawa akibat kehabisan darah, HP juga dengan jelas mengingat 3 kata yang keluar dari mulut R.
"Dia teriak tolong, sakit, sama sayang. Saya menyesal sudah melakukan perbuatan kotor," imbuh pria pekerja serabutan itu.
Dalam upaya pelariannya, HP juga mengaku akan kabur ke daerah Kapuas, Kalimantan Tengah.
Baca juga: Istri Ajak Suami Bunuh Selingkuhan sebagai Bentuk Janji Tak akan Berulah Lagi
Kronologis Korban Ditemukan Tak Berbusana
Setelah memenggal kepala R, HP berupaya untuk menghilangkan barang bukti dengan melucuti pakaian korbannya.
Dijelaskan Kapolsek Banjarmasin Barat, AKP Faizal R saat ditemui terpisah, dirinya menyebutkan, usai mengeksekusi korban, pelaku sempat kebingungan.
Ia menggotong badan serta kepala korban ke dalam WC di rumah kosong.
“Makanya di dalam WC juga banyak kami temui ceceran darah. Kemudian muncul idenya untuk membakar tubuh korban guna menghilangkan jejak,” ujar Kapolsek.
HP kemudian keluar untuk membeli bensin, namun tidak menemukan pedagang bensin dan hanya menemukan pedagang solar.