TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA -- Viral sebuah video seorang berkopyah yang menolak melakukan swab test di gerbang Jembatan Suramadu, Surabaya, Jawa Timur.
Perstiwa tersebut terjadi pada Senin (7/6/2021), terlihat pria berkaus hitam terbut marah-marah.
Pria ini terlihat adu mulut dengan sejumlah petugas berseragam polisi dan Satpol PP.
Berdasarkan video berdurasi tak lebih dari 31 detik itu, pria tersebut bertubuh gempal dan mengenakan setelan pakaian kaus warna hitam, dan bercelana jeans warna biru muda.
Selain itu, pria tersebut juga tampak memakai peci warna hitam dan memasang masker penutup hidung dan mulut. Namun tata cara pemasangannya, tampak diturunkan pada bagian dagu.
Baca juga: Pemain Madura United, Asep Berlian Ikut Tes Swab Antigen Usai Jenguk Rekan yang Cedera di Surabaya
Dari detik awal video tersebut, pria itu tampaknya meracau dan sesekali berkata dengan intonasi suara tinggi ke beberapa orang petugas yang mencoba berbicara dengannya.
Pada detik ke-26, tampak pria tersebut sempat jatuh terjerembab di aspal karena terlibat kemelut dengan seorang petugas.
Di duga, pria tersebut merupakan seorang pengendara yang diduga enggan menjalani tahapan screening kesehatan berupa swab test antigen yang digelar di pintu gerbang sisi Surabaya, Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) oleh jajaran petugas gabungan dari pihak Dinas Kesehatan, Polisi, TNI, BPBD, Satpol PP dan Linmas.
Video tersebut sempat diunggah dalam akun Instagram (IG) @jurnalisjunior, dan sudah ditonton sejumlah 1.149 kali.
Baca juga: Tanggapi Ucapan Maaf Haikal Hassan Usai Kritik Soal Haji, Cyber Indonesia: Maaf Tak Hapus Perbuatan
Akun tersebut ternyata meneruskan postingan video yang sempat diunggah terlebih dahulu oleh akun IG awal bernama @tawonrimba, dan telah ditonton sebanyak 304 kali.
Insiden tersebut terjadi pada Senin (7/6/2021) sore.
Pria tersebut telah ditangani langsung Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Hanya saja, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. AKBP Ganis Setyaningrum tidak merinci identitas dari si pria yang terekam dalam video singkat tersebut.
Namun, setelah pria tersebut diamankan dan diberi edukasi mengenai adanya program screening Covid-19 oleh petugas.
Baca juga: Jaksa Bacakan Tuntutan Perkara Swab Tes RS UMMI, Kuasa Hukum Rizieq: Semoga Memenuhi Rasa Keadilan
Ganis mengatakan, pria tersebut telah meminta maaf, dan berjanji tidak akan melakukan tindakan reaksioner tersebut.
"Sudah minta maaf setelah diberi penjelasan Kasat Lantas (Polres Pelabuhan Tanjung Perak) yang ada saat itu," ujarnya saat dikonfirmasi TribunJatim.com, Senin (7/6/2021).
Selain itu, ungkap Ganis, pihaknya juga sempat mendokumentasikan pernyataan pria tersebut yang meminta maaf kepada jajaran petugas gabungan, dalam bentuk file video.
Sekaligus berjanji untuk kembali patuh dengan segala bentuk aturan yang telah diberlakukan oleh petugas ataupun pemangku kebijakan otoritas di tempat manapun dirinya berada.
"Assalamualaikum. Saya minta maaf kepada penjaga pos Covid-19 Surabaya-Madura atas kelakuan saya yang tidak mengenakkan kepada semua anggota-anggota yang ada di pos Covid-19 Surabaya-Madura, dan saya tidak akan mengulangi lagi, terima kasih," ucap pria berkaus hitam itu, dalam video dokumentasi milik Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, yang diterima TribunJatim.com
Upaya menekan laju penularan Covid-19 dilakukan dengan screening di titik perbatasan Surabaya-Madura.
Selain di gerbang Jembatan Suramadu, pemerintah daerah juga melakukan penyekatan di Dermaga Ujung Surabaya maupun Dermaga Kamal Bangkalan.
Kedua dermaga ini biasa digunakan warga dari Madura ke Surabaya atau sebaliknya dengan menggunakan feri.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memaparkan bahwa penyekatan dilakukan di kedua sisi Dermaga.
Nantinya, bagi pengemudi yang telah melakukan rapid antigen dan dinyatakan negatif akan ditempeli stiker pada kendaraannya. Mereka tak perlu melakukan rapid ulang di titik tujuan.
"Di sana (dermaga Kamal) dites (rapid antigen). Apabila non reaktif, ditempeli stiker," kata Cak Eri di sela memimpin langsung penyekatan di kaki Jembatan Suramadu sisi Surabaya, Senin (7/6/2021).
Namun, pihaknya juga mengantisipasi bagi warga yang belum rapid antigen namun telah menyebrang ke Dermaga Ujung.
"Misalnya, mungkin ternyata di sana ramai, sehingga dilepas. Kita tetap rapid antigen yang bersangkutan di sini (Dermaga Ujung)," kata Cak Eri.
Selain di Dermaga, penyekatan juga akan terus dilakukan di gerbang Jembatan Suramadu.
Bahkan, untuk hari kedua (Senin, 7/6/2021), penyekatan mulai diterapkan di sisi Bangkalan.
Ini berbeda dari penyekatan di hari pertama (Minggu, 6/6/2021). Yang mana, penyekatan baru dilakukan di kaki Jembatan Suramadu sisi Surabaya
Pola penyekatan di kedua sisi ini berdasarkan hasil rapat koordinasi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur, Surabaya dan Bangkalan pada Minggu (6/6/2021) malam.
Setiap pengendara sebelum melintas Jembatan Suramadu menuju ke Surabaya, dilakukan pemeriksaan rapid antigen di Bangkalan. Nah, ketika hasilnya negatif, maka kendaraannya kemudian ditempeli stiker khusus.
"Alhamdulillah di Bangkalan ada penyekatan. Jadi yang kendaraan plat M (Madura) disekat di sana pakai diberikan tanda stiker," katanya.
"Namun, kalau tidak ada tanda stikernya, maka kita lakukan (rapid antigen) di sini (Surabaya). Jadi kita memang kolaborasi seperti hasil rapat koordinasi tadi malam," kata Cak Eri Cahyadi.
Dalam penyekatan di hari kedua ini, Wali Kota Eri Cahyadi didampingi Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Ganis Setyaningrum dan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Johnny Eddizon Isir.
Mereka terlihat beberapa kali terjun langsung melakukan pemeriksaan kendaraan. Bahkan, ketiganya pun tak canggung untuk menghentikan setiap kendaraan yang tidak ditempeli stiker bebas Covid-19.
"Jadi yang sekarang kita lihat ada masuk (kendaraan) nempel stiker, itu berarti lolos penyekatan. Kalau tidak ada stikernya, plat M kita hentikan pengendaranya untuk dilakukan rapid antigen di sini (Surabaya)," ungkap Wali Kota Eri.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini juga menegaskan, bahwa upaya untuk menekan laju penyebaran Covid-19 tak hanya dilakukan di kedua sisi Jembatan Suramadu.
Wali Kota Eri menyebut, bahwa penyekatan yang dilakukan petugas gabungan di Jembatan Suramadu dan Dermaga Ujung-Kamal ini berlangsung selama 24 jam. Personel gabungan yang berjaga pun terbagi ke dalam tiga shift.
Sedangkan untuk masing-masing shift terdiri dari 60 personel. "Satu shiftnya itu 60 orang, nanti setelah itu besoknya tiga shift lagi ganti orang lagi," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Ganis Setyaningrum menyampaikan, di hari kedua penyekatan ini, arus lalu lintas kendaraan terpantau lancar. Sehingga tidak sampai terjadi penumpukan kendaraan di Jembatan Suramadu.
"Karena hari ini juga dilakukan Polres dan Pemerintah Kabupaten Bangkalan, melakukan rapid antigen terhadap pengendara. Kalau sudah dicek dan rapid antigen, itu dapat tanda (stiker khusus). Kalau belum maka kita tindaklanjuti rapid antigen di sini (Surabaya)," kata AKBP Ganis.
Sedangkan, untuk antisipasi di pintu masuk pelabuhan, AKBP Ganis mengaku telah menyiagakan personel untuk berjaga di Dermaga Ujung. Bagi kendaraan yang lolos menumpang kapal tanpa dilengkapi adanya stiker bebas Covid-19, maka kemudian dilakukan rapid antigen di Dermaga Ujung, Pelabuhan Tanjung Perak.
"Sudah dilakukan pola sama, ada penempatan personel bersama unsur TNI dan pemkot. Kami juga sudah koordinasi dengan PT ASDP (Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan) agar semua penumpang wajib rapid antigen sebelum beli tiket. Kalau belum, di sana sudah ada Dinas Kesehatan yang melakukan rapid antigen dari Madura," pungkasnya. (bobby koloway/luhur pambudi/Surya)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Telanjur Marah-marah Tolak Swab Test di Gerbang Suramadu, Begini Nasib Pria Berkopyah yang Viral