TRIBUNEWS.COM, BANDUNG- Konsisten mendalami seni, khususnya seni tradsional kendang, mengantarkan Asep Ganjar Wiresna meraih gelar doktor kendang.
Gelar ini menjadi gelar pertama bagi seseorang meraih doktor di bidang alat seni kendang.
Hal ini tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi Asep Ganjar Wiresna.
Ia mengaku bahwa gelar ini mampu dicapainya berkat konsistensi mendalami alat pukul kendang.
"Alhamdulillah ini karena mendalami kendang, sudah mendarah daging," ujar Asep Ganjar ketika dihubungi melalui pesan aplikasi belum lama ini.
Kemampuan Asep Ganjar Wiresna meraih gelar doktor pertama di bidang seni kendang dari Universitas Padjadjaran tahun ini memang tak lepas dari latar belakang Asep yang konsisten mendalami seni tradisi Sunda.
Asep dibesarkan dari lingkungan pendidikan di mana ibu dan ayahnya adalah sebagai PNS guru SD.
Asep sendiri mulai terjun ke dunia seni pertunjukan serta mengenal seni dimulai saat bersekolah di SMKN 10 (SMKI).
Saat itu ia mengambil Jurusan Padalangan. Ketika duduk di bangku kelas 2 Asep dipindah ke Jurusan Karawitan karena merosotnya jumlah siswa.
"Dari situ saya mulai memperdalam sistematis Karawitan Sunda sebagai pelaku seni," kata Asep.
Asep kemudian mengejar S1 di STSI Bandung yang sekarang menjadi ISBI (institusi Seni Budaya Indonesia).
Selama 3,5 tahun menekuni ilmu, ia mendapatkan gelar S1 dengan pembawaan kendangan rumpun Tari Topeng, Wayang, dan Rakyat, serta kursus tari Gawil, lulus pada 2009.
Di tahun kelulusan S1, Asep kemudian meneruskan studi ke jenjang S2 mengambil minat Penciptaan Seni.
Di sini Asep mengambil tema karya Proses Pembentukan Kendang dan Pengendang dalam Masyarakat Sunda dengan judul karya "Dang jeung Dang".