TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Festival Jazz Makassar ke-12 tahun ini menjadi titik tolak kebangkitan musik jazz di Makassar.
Setelah satu dekade lebih penyelenggaraannya tertatih-tatih, akhirnya di bawah kepemimpinan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Makassar Jazz Festival kembali bangkit.
Biasanya penyelenggaraan festival jazz yang dikenal dengan nama Makassae Jazz Festival diselenggarakan di Fort Rotterdam, tetapi kali ini penyelenggaraannya berada di atas kapal Phinisi sehingga memberikan sensasi unik dan berbeda dengan memadukan genre musik dunia dengan kearifan lokal berupa warisan budaya.
Ini sekaligus mengangkat citra kapal Phinisi tak semata sebagai alat transportasi laut saja tetapi bisa menjadi venue pertunjukan musik berskala Internasional.
Lebih dekat kapal Phinisi sendiri sudah dikenal masyarakat sebagai kapal tradisional terbesar yang dibuat oleh suku Konjo yang merupakan bagian dari sub-etnis Makassar yang sebagian besar penduduk di Kabupaten Bulukumba.
Baca juga: Heboh Cuitan Charlie Puth Dikira Masuk Kampus Negeri di Makassar, Admin Twitter UNHAS Beri Selamat
Keunikan seni rancang bangun dan teknologi tradisional yang ada di kapal Phinisi membuat Unesco menetapkan sebagai Karya Agung Warisan Manusia pada 7 Desember 2017 lalu.
Kapal Phinisi adalah kapal tradisional terbesar suku Makassar, dan juga merupakan kapal tradisional terbesar di Indonesia.
"Phinisi sebagai warisan budaya sudah diakui Unesco, ini menjadi kebanggaan kita bersama.
Kemudian di atas kapal tradisional raksasa ini akan diselenggarakan festival jazz dunia. Dua kekuatan dunia bersatu.
Ini menjadi momentum besar yang harus ditangkap oleh industri pariwisata kita," kata Sandi.
Menurutnya, pada festival itu, akan membuka peluang ekonomi dengan hadirnya pihak-pihak yang terkait langsung maupun tidak langsung, seperti sponsor, artis dan musisi, serta para penonton.
Kehadiran mereka dalam jumlah yang cukup besar akan membuka lapangan kerja nonformal, menaikkan tingkat hunian hotel, meningkatkan pemintaan kuliner.
"Selama penyelenggaraan festival jazz itu akan memberikan dampak langsung perputaran roda ekonomi daerah yang akan terdongkrak naik," ujar Sandiaga Uno.
Sementara itu, Danny Pomanto memaparkan ada 8 program unggulan Pemkot di antaranya, agenda mice bulanan, destinasi kepariwisataan, skill kompetensi pariwisata, destinasi unggulan kepulauan supermonde.
Baca juga: Pesan Khusus Menparekraf Sandiaga Uno dan Menhub Budi Karya Sumadi ke Ratusan Wisudawan UBL
Pengembangan pulau Lakkang, kampung budaya Paropo, 5000 lorong wisata dan yang terpenting penyelenggaraan kembali F8.
“Kita masih pantau penyebaran covid 19 di Klta Makassar. Saya presentasekan dihadapan Pak menteri sandi dan beliau bilang F8 harus diselenggarakan kembali,” terangnya
Mendapat dukungan penuh, Danny rencananya akan menganggarkan kembali anggaran untuk pelaksanaan F8 tahun ini.
“Tadi sebelum naik ke mobil pak menteri bilang F8 sangat bagus. Harus dilaksanakan. Kita tetap menganggarkan pelaksanaan ini," katanya. (TribunTimur/Saldy Irawan)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Genjot Kebangkitan Ekonomi Lewat Pariwisata, Sandi Uno Dukung Hadirnya Kembali F8 Makassar