TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Virus Covid-19 varian India atau virus corona varian delta yang jauh lebih menular dari varian Covid lainnya mulai masuk ke Jawa Barat.
Kepala Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr Atit Kanti, menyebutkan varian baru B1617 asal India ini terdeteksi di Kabupaten Karawang.
Dalam surat edaran yang ditandatanganinya, Atit mengatakan temuan varian Delta Covid-19 dari sampel di Karawang ini berdasarkan hasil whole genom sequencing (WGS) yang dilakukan oleh tim peneliti Covid-19 di LIPI.
Baca juga: Menteri Agama Minta Jajaran Kemenag Berlakukan WFH dan WFO Sesuai Kondisi Covid-19 di Daerah
Ia juga meminta masyarakat untuk bekerja dari rumah saja (work from home), kecuali untuk sesuatu yang sangat mendesak.
"Selama kediatan WFH mohon untuk tidak keluar rumah," ujarnya.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Barat, Daud Achmad, mengatakan masih menunggu informasi dari Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI mengenai keberadaan Covid-19 varian India di Jawa Barat.
Baca juga: Kronologi Temuan Kerangka Manusia di Hutan Pegat, Bermula dari Warga yang Cari Akar Beringin
"Kami masih meminta klarifikasi kepada Kementerian Kesehatan RI. Sampai saat ini kami belum menerima data terbaru dari Badan Litbangkes," kata Daud kepada TribunJabar.id saat dihubungi melalui telepon, Minggu (20/6).
Berdasarkan update terakhir dari Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI per 6 Juni 2021, kata Daud, di Jabar baru terdeteksi kasus Alpha atau SARS-CoV-2 varian Inggris (B117).
Kasus Delta, baru terdeteksi di enam provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah.
Dari 107 kasus varian Delta yang terdeteksi di enam provinsi tersebut, Jawa Tengah adalah yang terbanyak, yakni 75 kasus.
Baca juga: Relawan dan Pendukung Jokowi Tolak Wacana Presiden 3 Periode: Pak Jokowi Menghormati Konstitusi
Sebelumnya, meski belum ada data pasti dari Badan Litbangkes, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, menduga varian ini sebenarnya sudah ada Bandung.
"Feeling saya ada ya, tapi harus kita tunggu secara resmi," kata Emil saat ditemui di di Markas Kodam III Siliwangi, Selasa (15/6).
Emil mengatakan, sekalipun memang varian baru ini sudah ada di Jabar, perlakuannya sama saja, disiplin 5M, yakni menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas.
"Daya mematikannya tidak terlalu tinggi, ada catatannya. Tapi daya tularnya 2,4 kali lipat," ujarnya.