TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Kisah-kisah tentang wanita dengan banyak suami mungkin sesekali pernah mampir di telinga kita.
Namun, apakah anda pernah menyimak kisah seorang wanita yang menikah sebanyak 100 kali dalam hidupnya?
Kisah itu dikatakan terjadi pada seorang perempuan bernama Putroe Neng yang hidup pada di masa perang.
Putroe Neng merupakan salah satu perempuan 'perkasa' yang berasal dari Aceh.
Tidak hanya dapat menumbangkan laki-laki di medan perang, namun juga saat 'malam' datang.
Nama asli Putroe adalah Nian Nio Lian Khie, nama yang ia pakai sebelum menjadi Muslim dan menikah dengan Sultan Meurah Johan.
Baca juga: Pemerkosa Anak Divonis Bebas, NasDem Desak Qanun Aceh No. 6 Direvisi
Putroe merupakan seorang komandan perang perempuan dari Tiongkok berpangkat Jenderal dari China Buddha.
Dalam buku 'Putroe Neng: Tatkala Malam Pertama Menjadi Malam Terakhir Bagi 99 Lelaki' karya Ayi Jufridar.
Ayi Jufridar adalah seorang penulis dan wartawan asal Aceh.
Ayi, seperti dilaporkan Serambinews.com (Tribun Network), menerbitkan sejumlah buku, di antaranya kumpulan cerpen berjudul “Cinta Dalam Secangkir Sanger” yang berisi 25 cerpen berlatar konflik Aceh.
Kumpulan cerpen “Cinta Dalam Secangkir Sanger” mengambil judul salah satu cerpen yang ada dalam buku tersebut.
Cerpen itu berkisah tentang perjuangan seorang pemuda mantan gerilyawan yang kembali mengangkat senjata untuk melawan mantan kawan seperjuangan yang menjadi penguasa korup.
Antologi cerpen “Cinta Dalam Secangkir Sanger” diterbitkan Prabu Dua Satu, Kota Wisata Batu, Malang.
Ayi Jufridar yang juga seorang dosen non-PNS di Univesitas Malikussaleh, Aceh, juga menerbitkan buku fiksi Alon Buluek (Grasindo, 2005), Kabut Perang (Universal Nikko, 2010), Putroe Neng (Grasindo, 2011), dan 693 Km Jejak Gerilya Sudirman (Noura Publishing, 2015).