TRIBUNNEWS.COM - Video yang memperlihatkan seorang wanita alami kejang-kejang setelah divaksin viral di media sosial.
Dalam rekaman yang beredar, tampak wanita sedang dievakuasi oleh petugas medis.
Ia terbaring di bed berwarna merah.
Wanita ini mengenakan baju kuning dan bawahan celana cream.
Ia tampak menangis saat dimasukan ke dalam ambulans.
Baca juga: Emosi Gara-gara Terlalu Lama Pakai APD, Pria di Garut Hajar Tenaga Kesehatan, Ini Kronologinya
Kedua tangan wanita ini juga terlihat kaku dan terangkat ke bagian atas.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews, video tersebut berasal dari Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Sedangkan wanita yang ada di dalam rekaman berinisial N.
Ia warga RT 01/RW 02, Desa Sungai Burung, Kecamatan Segedong, Kabupaten Mempawah.
Dilansir TribunPontianak.co.id, N sempat mendapat perawatan di RSUD dr Rubini Mempawah.
Direktur RSUD dr Rubini Mempawah, David Sianipar mengatakan, pasien masuk pada 22 Juni 2021, sekitar pukul 22.30 WIB.
"Keluhannya, tangannya seperti kaku," jelas David.
Baca juga: VIRAL Kisah Pilu Nakes di Bekasi Meninggal Dunia karena Covid-19 saat Hamil Anak Kedua
N mengaku tangannya mulai kaku beberapa jam sebelum dibawa ke rumah sakit.
Ia juga sempat muntah, serta mengalami nyeri ulu hati dan pegal-pegal.
"Pasien juga mengatakan sebelumnya ada mengikuti vaksinasi Covid-19 pada 17 Juni 2021, di Puskesmas Jungkat," tambah David.
Diduga Kena DBD
David melanjutkan penjelasannya, N kemudian mendapatkan serangkaian pemeriksaan dari tim medis.
Utamanya untuk mengetahui penyebab tangannya keram.
N menjalani pengecekan elektrolit, pemeriksaan darah, pemeriksaan paru-paru dan lain sebagainya.
Hasil pemeriksaan, kondisi pasien berinisial N umumnya baik.
Tanda-tanda vitalnya bagus, yakni sadar, bisa bicara, ada demam dengan suhu tubuhnya 37,8 derajat celcius.
Baca juga: Jenazah Covid-19 Terus Bertambah, Petugas TPU Pedurenan Bekasi Pakai Alat Berat Gali Liang Kubur
Tim medis kemudian memberikan N infus, obat anti muntah, dan beberapa obat lainnya.
David menduga N mengalami gejala DBD.
“Dan dari hasil pemeriksaan penunjang itu, terutama terkait dengan demam yang dialami. "
"Ada tanda-tanda yang mengarah bahwa bersangkutan kemungkinan mengalami Dengue Fever atau demam berdarah,” katanya dikutip TribunPontianak.co.id, Jumat (25/6/2021).
Belum Dapat Dipastikan
Davin juga memberikan penjelasan terkait beredarnya kabar keramnya tangan N lantaran efek vaksin Covid-19.
Ia mengungkapkan, berdasarkan data Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) RI, vaksinasi Sinovac umumnya punya gejala yang ringan.
Menurut laporan Komnas KIPI RI, efek vaksinasi Sinovac ada tiga kategori.
Pertama, keluhan sifatnya lokal. Misalnya, pegal-pegal, nyeri atau bengkak di bagian lengan yang divaksin.
Kedua, keluhan sistemik, yakni efek menyeluruh di tubuh, seperti demam, nyeri otot, nyeri sendi dan sakit kepala.
Dan ketiga, reaksi alergi, seperti bentol-bentol atau memerah di tubuh.
Baca juga: Begini Reaksi Sinovac Setelah Ratusan Nakes Indonesia Positif Covid-19 Meski Sudah Divaksin Lengkap
“Nah terkait adanya keluhan tangan sampai keram atau kaku yang dialami pasien berinisial N, sejauh ini kami belum pernah mendapat laporan gejala serupa dari Komnas KIPI RI,” tegas dikutip dari TribunPontianak.co.id.
Begitu juga kata David, efek vaksin, umumnya tidak memiliki rentang waktu lama dari waktu usai yang bersangkutan menjalani vaksinasi.
Karena itu lah, sesuai aturan baku dalam vaksinasi Covid-19 sekarang ini, setiap peserta diminta menunggu 30 menit untuk menjalani observasi, agar tim medis bisa melihat apa kejadian ikutan atau efek yang timbul usai divaksin.
“Jadi, bercermin dari kejadian keram tangan yang dialami pasien berinisial N, berdasarkan laporan dari Komnas KIPI RI, kami berpendapat, bahwa kejadian tersebut belum dapat dikatakan pasti karena efek samping dari vaksin Covid-19,” tegasnya.
Lebih lanjut David juga menjelaskan manfaat dari vaksinasi Covid-19 tersebut.
Baca juga: VIRAL Momen Wanita Jenguk Sahabat yang Positif Covid-19, Senang meski Hanya Lihat Lewat Kaca Jendela
Dirinya menegaskan, vaksinasi Covid-19 sangat baik untuk meningkatkan imunitas tubuh masyarakat.
Jika ada yang sudah dua kali menjalani vaksinasi, kemudian terpapar Covid-19, maka yang bersangkutan cenderung mengalami gejala yang lebih ringan dibandingkan dengan yang belum mendapat vaksinasi.
“Terciptanya kekebalan tubuh kita usai divaksin, membuat pasien yang terpapar virus Corona lebih mudah ditangani dan tentu saja lebih cepat sembuh,” tutupnya.
Kondisi N Semakin Membaik
Pada saat pulang dari rumah sakit, David memastikan kondisi N dalam keadaan baik.
Hanya suhu tubuhnya yang sedikit diatas normal.
"Kan pada waktu datang tangannya keram, tetapi ketika pulang sudah tidak ada lagi. Bisa duduk, ngomong, ketawa dan bicara."
"Sehingga secara umum pasiennya pulang dalam kondisi yang cukup baik," kata Davin dikutip TribunPontianak.co.id.
(Tribunnews.com/Endra Kurniwan)(TribunPontianak.co.id/Ramadhan)