Selain itu, polisi juga telah mengamankan dua orang yang bertindak sebagai saksi yakni pemilik ikan buntal tersebut.
Melalui para saksi, diharapkan polisi dapat mendapatkan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar penyelidikan mengenai kebenaran keracunan mengkonsumsi ikan buntal atau ada masalah lain yang ada di dalamnya.
Mengingat para korban saat mengkonsumsi masakan ikan ini juga sedang menenggak minuman keras.
Untuk diketahui, selain 12 orang tersebut, hewan peliharaan mereka juga menjadi korban dalam keracunan ikan buntal ini.
Baca juga: 3 Orang Keracunan, 1 di Antaranya Tewas, Berawal saat Anak Tak Bisa Bedakan Umbi Gembolo dan Gadung
Hal tersebut lantaran sisa ikan yang tidak dimakan lantas diberikan kepada hewan ternak mereka.
Sehingga dikabarkan hewan peliharaan yang juga ikut memakan ikan tersebut mati.
Untuk diketahui, ada beberapa daerah yang biasa mengkonsumsi ikan buntal jenis ini.
Namun daerah tersebut tahu bagaimana cara mengelola atau memasak ikan tersebut, sehingga tidak menimbulkan keracunan.
Diduga, menu yang disiapkan berupa kuah, sehingga dapat menyebabkan makanan ini beracun.
Kronologi Warga Sikka Keracunan Ikan Buntal
Dikutip dari Pos-Kupang.com, Senin (28/6/2021) Kepala Desa (Kades) Hoder, Kecamatan Waigete Kabupaten Sikka, Martina mengabarkan 13 warganya yang diduga keracunan ikan buntal.
Usai mendengarkan kabar tersebut, Martina lantas bergegas menuju RSU Maumere.
Baca juga: Kisah Nani Racik Sate Beracun Hingga Salah Sasaran, Yang Terbunuh Anak Driver Ojol
Martina menjelaskan, ikan yang dimakan itu diberikan tetangga para korban lalu dipakai makan siang bersama.
Melalui orang tua satu di antara korban,Martina mengatakan ikan buntal yang dimakan dibuat kuah asam.