Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNNEWS.COM, KUNINGAN - Warga Kuningan, Jawa Barat dikejutkan dengan kehadiran sekor ular kobra berukuran 1,5 meter di kamar mandi rumahnya, Kamis (1/7/2021).
Karena khawtir bisa membahayakan, warga yang mendapati ular kobra di kamar mandi rumahnya tersebut pun langsung menghubungi petugas.
Tak lama petugas Damkar dari UPT Damkar Kuningan datang dan menangkap ular berwarna hitam tersebut sekitar pukul 20.00 WIB.
Kepala UPT Damkar Kuningan Khadafi mengatakan, ular cobra yang ditangkap adalah ular sendok jawa atau kobra jawa.
Spesies ular sendok endemik di Pulau Jawa dan Nusa Tenggara.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Ketua Satgas IDI : Dokter Kelelahan Jadi Mudah Tertular
Sebutan ular ini dalam bahasa Inggris adalah Javan spitting cobra.
"Penangkapan ini sebagai pelayanan masyarakat dan ular ini adalah salah satu jenis kobra yang mampu menyemprotkan racun bisa ke arah pengganggunya," katanya.
Petugas akhirnya bisa menangkap ular tersebut.
"Berhasil ditangkap di kamar mandi rumah milik Fikri (20) yang beralamat di Perumahan Pesona, RT 35 RW 01, Kecamatan Kuningan," ujarnya.
Pemilik rumah semula curiga mendengar suara mendesis dari dalam kamar mandi.
Ternyata di dalamnya ada seekor ular cobra.
Mengenal ular kobra
Dilansir Tribunjakarta.com, Komunitas Ciliwung Depok membagikan edukasi mengenai ular kobra, dengan Elang Erwanda sebagai narasumbernya.
Pada prinsipnya, ular kobra tidak mengganggu dan justru cenderung takut dengan kehadiran manusia.
Kemudian, ular pun tidak mengejar apabila bertemu manusia dan kemunculannya disebabkan beberapa faktor yang diantaranya habitatnya yang hilang, hingga mata rantainya yang rusak.
Kata Elang, bulan November hingga Januari memang siklus ular menetaskan ularnya.
"November, Desember, Januari, adalah siklus ular menetas. Sekarang musim hujan, jadi sarang ular terlalu basah, ular juga tidak suka. Makanya banyak muncul ke permukaan," kata Elang dikonfirmasi, Selasa (17/12/2019).
Tempat yang disukai ular kobra ada tempat yang lembab dan tumpukan barang-barang seperti kayu, ranting, kardus, dan sebagainya.
Ular kobra bisa menjalar lewat ranting pohon, atau dinding rumah yang masih kasar.
Hal yang harus dilakukan bila bertemu ular
Elang mengatakan, hal utama yang harus dilakukan apabila bertemu ular adalah tidak melakukan gerakan apapun alias diam.
"Boleh berteriak, tapi diam seperti patung," jelas Elang.
Sambil berdiam diri, pastikan tetap mengamati ular tersebut ketika mulai bergerak meninggalkan lokasi.
Yang harus dilakukan jika terkena gigitan ular kobra
Gigitan ular kobra tidak mengeluarkan banyak darah, namun tubuh korban akan merasakan panas hingga sensasi rasa terbakar.
Elang mengatakan, jika menjadi korban gigitan ular kobra pastikan bagian yang terkena gigitan lebih rendah dari posisi jantung.
Semisal, apabila bagian telapak tangan yang digigit maka pastikan tangan terus diarahkan turun ke bawah dibawah posisi jantung.
Ikat bagian yang digigit ular menggunakan tali atau kain atau yang lainnya dan tidak terlalu kencang.
Hal tersebut, berguna untuk memperlambat peredaran bisa ular di dalam tubuh.
Selain mengikat bagian tubuh digigit ular, pastikan juga mengkonsumsi air putih, susu, hingga madu dengan jumlah yang cukup banyak, dan jangan pernah tertidur serta terus terjaga.
Selain menggigit, ular kobra juga bisa menyembur.
Apabila terkena semburannya, jangan pernah menggosoknya.
"Bisa ular bisa memancar dari jarak dua meter, jika terkena mata jangan dikucek tapi basuh pada air yang mengalir. Karena bisa ular dalam hitungan detik bisa mengkristal," beber Elang.
Mencegah munculnya ular
Menjaga lingkungan rumah tetap bersih dan jauh dari tumpukan sampah, merupakan hal penting untuk mencegah kemunculan ular.
Selain itu, masyrakat juga bisa menutup lubang-lubanh tikus yang ada di lingkungan sekitar.
Lubang-lubang seperti saluran air hingga selokan, juga bisa menjadi jalur masuknya ular.
Antisipasinya, adalah dengan menutup lubann terzebut menggunakan kawat besi atau baja, yang tak mudah dijebol binatang seperti tikus.
Beberapa kejadian ular ditemukan berada di plafon rumah warga. Untuk mencegah hal itu terjadi, rutin memotong ranting atau dahan pohon menjadi satu diantara sejumlah hal yang musti dilakukan.
Terakhir, Elang mengatakan bahwa pemangsa ular adalah biawak, oleh sebab itu ia menghimbau apabila menemukam biawak agar tidak membunuhnya.
"Biawak suka makan anak ular, biawak tidak menggigi dan tidak berbahaya untuk manusia. Jadi, kalo ada biawak jangan dibunuh, karena membantu untuk menjaga dari ular," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Suara Mendesis di Kamar Mandi Kejutkan Penghuni Rumah di Malam Jumat, Ternyata Ada Kobra 1,5 Meter