Laporan Wartawan Tribun Jabar Irvan Maulana
TRIBBUNNEWS.COM, SUBANG - Tim pemulasaraan jenazah Covid-19 di RSUD Ciereng, Kabupaten Subang mogok kerja.
Alasannya mereka tak kunjung mendapatkan uang insentif yang menjadi hak mereka.
Kepala pemulasara jenazah, Heri Hartono, mengatakan aksi mogok ini akan mereka lakukan hingga 14 hari ke depan.
"Selama pandemi ini kami tak pernah mendapatkan insentif.
Jika dihitung total hampir 16 bulan," kata Heri ketika ditemui Tribun di RSUD Ciereng, Kamis (8/7/2021).
Baca juga: Kiwil dan Venti Figianti Sudah Sah Menikah Sejak Awal 2020 di Subang
Padahal, kata Heri, selama masa pandemi, mereka telah memulasarakan lebih dari 500 jenazah, baik yang positif Covid-19 maupun yang suspect Covid-19.
"Demi melaksanakan tugas, salah satu anggota tim kami bahkan sempat terpapar Covid-19.
Dia isolasi mandiri tanpa ada bantuan apapun dari pihak RSUD," kata Heri.
Heri mengatakan, banyak di antara petugas pemulasara jenazah adalah keluarga penuh keterbatasan dari sisi ekonomi.
"Mereka tak ada pekerjaan lain.
Masa selama berbulan-bulan untuk makan sehari-hari saja kami harus berutang?
Makan selama di rumah sakit kami bahkan ambil kantong sendiri," ujarnya.
Meski berencana mogok bekerja selama dua pekan, Heri berharap aksi mogok tersebut tak berkepanjangan.