TRIBUNNEWS.COM - Video yang memperlihatkan seorang petugas penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) menangis lantaran dibentak-bentak warga viral.
Rekaman tersebar luas di sejumlah akun Instagram, seperti @makcombackinduk.
Akun tersebut mengunggah dua buah video.
Rekaman pertama terlihat petugas memberitahukan kepada penerima bansos tersebut untuk membawa fotokopi KTP dan Kartu Keluarga (KK) sebagai syarat pengambilan BST.
Nampak, pria berpakaian kaos berwarna hijau tua tersebut tidak menerima pemberitahuan tersebut.
Ia lalu membentak-bentak dan memukul meja yang ada di lokasi.
Baca juga: VIRAL Aksi Wanita Bagi-bagi Uang ke Pedagang yang Ditemui di Jalan, Ini Kisah Lengkap di Baliknya
"Terus apa lagi fotokopi rumah, akte," ungkap penerima bansos dalam video tersebut.
Tak hanya itu, penerima BST tersebut juga nampak menantang petugas yang berada di lokasi untuk berkelahi.
Usai membentak-bentak para petugas penyalur BST, penerima BST itu langsung meninggalkan lokasi.
Sedangkan video kedua terlihat petugas yang belakangan diketahui berasal dari Kantor Pos menutupi wajahnya sambil menangis.
"Ini petugas Posnya sampai nangis dibentak-bentak," ucap perekam video.
Baca juga: Viral Pungli Pos Penyekatan, Modus Minta Uang Bagi yang Tak Punya Sertifikat Vaksin atau Hasil Swab
Hingga Jumat (23/7/2021), video tersebut sudah ditonton lebih dari 10 ribu kali dan menuai komentar beragam dari warganet.
Dirangkum dari Wartakotalive.com, diketahui warga yang membentak petugas berinisial EL.
Ia merupakan warga yang aktif di lingkungan RW 16 Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Sedangkan lokasi kejadian berada di Kantor Rukun Warga (RW) 16 di Kelurahan Aren Jaya pada Rabu (21/7/2021) lalu.
Kata Lurah
Lurah Aren Jaya, Pra Fitria Angelia membenarkan kejadian ini.
Sedangkan penyebab warga emosi lantaran adanya salah paham.
"Ya intinya mungkin kemarin banyak miss (salah paham) di lapangan karena bertabrakan jadwal, kita tak bisa membendung hal-hal yang di luar kendali kita, saya sih pengennya baik dan lancar," kata Pipit, dikutip dari TribunJakarta.com, Jumat.
Pipit melanjutkan, warga tersebut marah-marah sejak awal.
Sebelumnya ia meminta agar jadwal penyaluran BST ditunda.
Ini karena bertepatan dengan proses pemotongan hewan kurban di RW16.
Baca juga: Viral Aksi Tiga Pria Palak Sopir Truk Trailer di Jakarta Utara, Ini Harapan Ketua PSTTP
"Jadi mungkin bapaknya sedang capek, karena memang beliau sangat aktif di lingkungan, kami juga sering merasa terbantu sama beliau," tutur Pipit.
Kelurahan lanjut Pipit, tidak punya wewenang untuk mengatur jadwal penyaluran BST.
Sebab, wewenang distribusi ada pada PT Pos Indonesia Cabang Bekasi.
Kejadian ini kemudian sudah diselesaikan antara pihak petugas PT Pos, kelurahan dan oknum warga yang emosi.
"Tapi juga intinya dari pihak kelurahan, kami sudah memaafkan dan dari pihak kantor pos juga."
"Petugas pos kemarin sudah kita telpon, ya intinya dia kaget aja belum pernah dapat perlakuan seperti ini," tutup Pipit.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(WartaKotalive.com/Yolanda Putri Dewanti)(TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)