"Saat kami melakukan penggeledahan, ditemukan beberapa bahan-bahan dan alat membuat makanan yang berisi pecahan potongan benda tajam berbahaya," ungkapnya.
Pihaknya, kata Komang, masih mendalami motif A menebar wafer berisi benda tajam.
"Dari penuturan pelaku, melakukan itu untuk tolak bala, namun masih kami dalami motifnya," ujarnya.
Sudah beraksi 10 kali
Pelaku diduga mengalami masalah piskologis yang ditandai dengan munculnya rasa takut yang berlebihan.
"Dia merasa paranoid atau beranggapan bahwa terduga pelaku sering dikirim makanan juga," ungkap Komang pada Kompas.com via telepon, Rabu (4/8/2021).
Yogi menuturkan, pelaku mengaku sering mendapatkan makanan serupa.
Sampai akhirnya, dia mencoba membuat makanan itu dengan tujuan meningatkan orang lain.
Bahkan, perbuatan menyebar makanan ini sudah dilakukan 10 kali.
A sudah melakukan perbuatan itu sejak bulan puasa lalu.
"Namun tidak ada korban jiwa," bebernya.
Modus yang dilakukan pelaku dalam melancarkan aksinya adalah dengan membeli wafer tersebut.
Kemudian, pelaku membukanya lalu mencampurnya dengan pecahan silet hingga isi staples.
Setelah itu, makanan itu dibungkus kembali dan disebar pada anak-anak.
Baca juga: Kronologi Truk Kontainer Terguling, Kernet Tewas, Sopir Selamat setelah Terhimpit Selama Tiga Jam
Baca juga: Setelah Nyanyi Bareng, Pria Ini Tiba-tiba Aniaya Temannya hingga Tewas, Keduanya Sempat Cekcok Mulut